Mainan Yang Pas Untuk Anak

By nova.id, Selasa, 6 April 2010 | 17:05 WIB
Mainan Anak dari Kidswant (Kidswant)

Sesuaikan pula mainan dengan usia anak. Jika mainnya terlalu sulit, anak jadi malas bermain. "Sebaliknya, kalau kelewat gampang, ia cepat bosan." Memang, aku Mayke, hampir semua anak cepat bosan dengan mainannya walau baru dibelikan. "Tugas orang tua agar anak tetap berminat dengan mainannya. Ia harus pintar cari variasi lain sehingga anak jadi tertarik."

Untuk menghindari rasa bosan itu pulalah, Mayke menyarankan agar mainan yang dikeluarkan tiap harinya cukup 4-5 macam saja. Seminggu sekali ganti dengan mainan lainnya. "Selain mengusir rasa bosan anak, sekaligus melatih ia berkonsentrasi dengan satu alat permainan. Kalau mainannya terlalu banyak, baru bermain 2-3 menit sudah beralih ke mainan lain. Ingat, perhatian mereka, kan, masih gampang teralih."

Jika anak tak bisa anteng dengan satu alat permainan, berarti merugikan si kecil. "Ia jadi jadi tak mendapat keuntungan dari mainannya itu. Bukankah bermain sekaligus sebagai proses belajar?"

DIAWASI

Mendampingi anak batita saat bermain, amat dianjurkan Mayke. "Jadi, kalau ada yang membahayakan, bisa segera dicegah." Misalnya, ia memasukkan kelereng ke mulut. "Selain itu, orang tua bisa memberi pengetahuan tambahan pada anak," ujar psikolog anak sekaligus play therapist ini.

Selain itu, Mayke juga mengingatkan, bermain harus menjadi hal yang menyenangkan. Janganlah terlalu menuntut semisal melontarkan kalimat, "Kok, begini saja tak bisa?" atau "Bikin Legonya harus begini!"

Semua itu, kata Mayke, hanya akan membuat imajinasi anak tak berkembang. "Anak juga jadi malas mencoba, gampang menyerah, dan menarik diri."

Dalam bermain, ingat Mayke, yang terpenting adalah cara bermainnya. "Kalau anak merasa dipaksa, dituntut, akhirnya mereka malas bermain. Jika ia tak bisa, misalnya menyusun puzzle, beri contoh saja hingga ia bersemangat meniru." Tak perlu terlalu mudah mengatakan, "Jangan!" Misalnya, "Jangan lari, nanti jatuh!" Lebih baik katakan, "Jalan saja, yuk!" Jadi, sesuatu yang positif, bukan negatif. "Kalau anak terlalu banyak dilarang, biasanya ia akan makin keras menolak."

Anak juga perlu dilatih membereskan mainannya. Hal ini untuk melatih tanggung jawab akan kebersihan ruangan, yang kadang bisa mengganggu orang lain. "Karena itulah, agar pekerjaan anak tak berat, tiap hari cukup keluarkan sebagian mainan."

Indah Mulatsih/nakitaJenis Dan Alat Permainan Batita

* Usia 1-2

1. Mengenal Warna