Jangan Abaikan Gizi Anak

By nova.id, Selasa, 23 Maret 2010 | 17:18 WIB
Ilustrasi Ibu dan Anak makan makanan yang bergizi. (Morsa Images)

Beberapa penyakit yang tergolong kurang gizi berat di antaranya adalah marasmus (kekurangan karbohidrat), kwashiorkor (kekurangan protein dan kalori), dan marasmus kwashiorkor (gabungan keduanya). Saat ini di Indonesia balita yang mengalami kurang gizi hampir mencapai 38 persen. "Ini sangat menyedihkan, karena kualitas SDM (sumber daya manusia, Red.) kita akan mengalami gangguan di masa mendatang," ujar Husaini prihatin.

VARIASI MENU

Agar si kecil doyan makan, perkenalkan ia dengan berbagai jenis makanan sejak dini. Dimulai ketika ia mulai mengenal makanan padat. Sajikan menu yang bervariasi. Misalnya, bubur susu dengan berbagai rasa, dari kacang merah, kacang hijau, madu. Bisa juga ditambahkan dengan buah-buahan, misalnya kiwi, pepaya, atau alpukat. Bahkan bubur susu pun tetap bisa diberikan kendati si kecil alergi terhadap susu sapi. Caranya, ganti dengan susu kedelai.

Setelah agak besar (usia 6-8 bulan), ketika ia mulai makan tim saring, buatlah variasi yang menarik. Tak cuma beras yang bisa diolah, tetapi kentang, tepung havermut, jagung pun bisa menjadi pilihan. Sajikan dengan daging, ikan, hati, tempe, tahu, keju, sayuran, dan sebagainya.

Pengolahannya pun harus memperhatikan rasa. Jangan asal tersedia. Makanan yang menerbitkan selera, pertama kali bisa dilihat dari bentuknya yang menarik. Mungkin para ibu bisa membuat bentuk-bentuk binatang dari bahan-bahan tersebut. Ini banyak dicontohkan dalam buku-buku resep masakan buat balita.

Kemudian rasanya pun harus pas dengan lidah si kecil. Jangan mengandung cabai, karena si kecil belum bisa menerima rasa ini. Salah-salah malah sakit perut. Aromanya yang harum pun bisa membangkitkan selera makan balita Anda.

Berikan sesuai porsinya. Jangan terlalu memaksakan kehendak kita dengan memberi porsi dewasa. Bedakan pula menu sarapan pagi dengan makan siang,agar tak membosankan. Waktu dan cara pun mempengaruhi selera si kecil. Misalnya saja, tidak memberi makan saat ia baru saja minum susu.

Biasakan dari kecil untuk mentaati jam makan agar perutnya terlatih. Dengan sendirinya ia akan minta makan ketika perutnya lapar. Jadikan makan sebagai kegiatan yang menyenangkan, bukan sebagai penyiksaan. Misalnya sambil bermain atau makan bersama ayah ibu di meja makan.

Jadi, tak pernah ada yang sulit untuk dicoba. Kerja sama ayah dan ibu sangat dibutuhkan. Dan itu, demi si kecil!

Riesnawiati Soelaeman/nakita

Es Krim, Jajanan Kaya Gizi

Selama ini banyak orang tua menganggap es krim adalah jajanan biasa. Bahkan, cenderung dihindari karena es krim dianggap tidak baik buat anak, bisa bikin anak pilek, dan jadi enggan makan.