Si Kecil Sudah Bisa, Kok, Diajarkan Berenang

By nova.id, Senin, 22 Maret 2010 | 17:09 WIB
Si Kecil Sudah Bisa Kok Diajarkan Berenang (nova.id)

Setiap anak pasti senang bermain air. Nah, mengapa kesenangan ini tak dimanfaatkan untuk mengajarinya berenang? Manfaatnya banyak, lo.

Sesepuh renang di Indonesia, M.F. Siregar, dalam satu kesempatan wawancara pernah mengeluh. Betapa sulit mencari atlet renang yang berbakat, apalagi yang bisa berprestasi tinggi. Salah satunya disebabkan banyak anak yang tak diperkenalkan dengan olahraga ini sejak dini.

Menurut dr. Karel Staa, Sp.A dari RS Pondok Indah Jakarta, tak semua orang tua mempunyai keberanian memperkenalkan olahraga renang kepada anaknya. "Sebagian besar orang tua memang mengkhawatirkan anaknya bakal tenggelam," tuturnya.

Lantaran itu, tak sedikit orang tua yang baru mengajari si anak berenang atau memasukkannya ke kursus renang setelah ia mulai besar. Tentunya ini bukan suatu kesalahan. Bagaimanapun, tak ada kata terlambat untuk seseorang mulai belajar. Hanya saja, bila sejak dini si kecil sudah diajarkan berenang, maka manfaatnya tentu akan lebih terasa.

Susan Meredith, dalam bukunya Teach Your Child To Swim, mengatakan, berenang bagi batita bukan sekadar olahraga, tapi juga membantu anak mengembangkan ketrampilan motoriknya menjadi kuat dan lebih cepat. Di samping tentunya untuk kesehatan dan kebugaran, sehingga anak tak gampang terkena penyakit.

Keuntungan lain, seperti dikatakan Karel, berenang dapat melatih kepercayaan diri dan mengembangkan inteligensi si anak. Bahkan, berenang juga bisa dijadikan ajang stimulasi psikologis karena terjadi interaksi keluarga yang melibatkan ayah, ibu dan anak, bermain bersama-sama di dalam air. "Bila di dalam satu keluarga terjadi hubungan interaksi yang terus-menerus, nantinya hubungan emosional antar anggota keluarga akan menjadi baik," paparnya.

Lantas, kapan tepatnya si kecil diajari berenang? Menurut Karel, sejak bayi pun sudah bisa diajarkan berenang. "Lepas usia tiga bulan, jika kepalanya sudah tegak dan dinyatakan sehat baik secara motorik, pernafasan, pencernaan maupun jantung, bayi sudah bisa mulai diajarkan berenang," kata dokter yang mantan atlet renang dan pemegang rekor nasional 200 meter gaya dada pada 1960-1962 ini.

Tapi karena di Indonesia belumlah umum mengajari bayi berenang, maka Karel menganjurkan untuk mengajari si kecil kala usianya masih hitungan balita. "Tak usah khawatir anak akan tenggelam," ujarnya. Karel menjamin, kemungkinan tenggelam sangat kecil bila orang tua sudah menyiapkan anak-anaknya belajar berenang dengan benar dan aman.

MENGENAL AIR

Sebagai tahap awal, anjur Karel, kenalkan dulu si kecil pada air untuk ia menyesuaikan dirinya dengan air. Anda dapat melakukannya di rumah lewat bak mandi berbentuk bathtub atau "kolam renang" mini dari plastik yang dapat dipompa.

Karel tak menganjurkan Anda mengajak si kecil ke kolam renang publik kendati di sana ada kolam mini untuk anak-anak. Karena pada tahap awal ini, unsur suasana yang cukup intim dan privacy antara Anda dan si kecil sangat diperlukan. "Kalau pertama-tama sudah diajak ke kolam renang publik, maka suasananya yang biasanya hingar-bingar dan bercampur-baur dengan anak-anak lain, malah akan merusak pelajaran paling dasar tapi malah penting ini," katanya mengingatkan.

Jadi yang paling baik adalah mengajari si kecil berenang di rumah. Isi kolam plastik atau bathtub dengan air setinggi kurang lebih 30 centimeter atau setinggi dengkul anak. Sehingga, bila si kecil dalam posisi duduk, permukaan air berada sebatas dadanya. Dan biasanya, pada tahap awal ini, si kecil akan duduk sambil tangannya menyibak-nyibakkan air. Oh ya, jangan lupa pengaturan suhu airnya, yang harus disesuaikan dengan suhu tubuh. Jadi gunakanlah air hangat.