Pada tahap pengenalan ini, prinsipnya anak harus senang dulu dengan air dan menganggap air adalah kawannya. Anda dapat membawa serta mainan-mainan aneka warna yang dapat mengapung air, agar si kecil betah berlama-lama di air.
Latihan pengenalan terhadap air ini dapat dilakukan setiap hari sebelum si kecil dimandikan agar menjadi kebiasaan. Dapat dilakukan kurang lebih 15-20 menit.
MULAI MENGAPUNG
Bila si kecil tampak sudah akrab dengan air, barulah Anda dapat mengajaknya ke kolam renang publik. Karena setelah bermain-main dengan air di rumah, diharapkan rasa percaya dirinya sudah tumbuh. Ia telah menganggap air sebagai sahabatnya. Disamping, "Motoriknya juga sudah semakin bagus. Enzim-enzim di tubuhnya juga sudah matang, nature. Sehingga bermain air tak lagi gampang menyebabkan penyakit," terang Karel.
Pada tahapan ini Anda dapat mulai mengajarinya gerakan mengapung di permukaan air. Dalam posisi tubuh si kecil telentang, letakkan telapak tangan Anda di bagian tengkuk dan bokongnya sehingga posisi tubuhnya sejajar dengan air. Kemudian giring si kecil dalam gerakan maju-mundur. Begitu pula saat si kecil dalam posisi tengkurap. Tapi ingat, tinggi tubuhnya harus sejajar dengan permukaan air. Caranya dengan menyangga bagian dada, perut dan pinggul si kecil. Usahakan agar kepalanya selalu menyembul di permukaan air.
Jika si kecil sudah mahir mengapung, Anda dapat melanjutkan "pelajaran" ke tahap berikutnya, yakni mengajarkan dasar-dasar gerakan renang seperti meluncur atau menggerak-gerakkan kaki dengan menggunakan alat bantu. Misalnya pelampung yang dililitkan di lengan, ban plastik yang dililitkan di pinggang, ataupun papan renang. "Biasanya, sebelum usia 3 tahun, dengan penanganan yang baik, anak-anak sudah dapat melakukan gerakan mengapung dengan baik tanpa alat bantu," terang Karel.
Selanjutnya, Anda juga perlu mengajari si kecil latihan bawah air. Pegang si kecil dalam posisi menggendong agar ia merasa aman dalam dekapan Anda. Kemudian, perlahan-lahan anak dibawa tenggelam dengan jalan menekuk lutut Anda. Sambil Anda menghitung dengan jelas di telinganya, "Satu, dua, tiga, masuk!" Pertahankan posisi si kecil dalam gendongan Anda, lalu perlahan-lahan muncul kembali di permukaan. Lakukan beberapa kali untuk melatihnya berada di bawah air.
Latihan ini, menurut Karel, sangat berguna untuk menambah rasa percaya diri anak dalam menghadapi air di kolam. Disamping ia jadi menguasai seluruh dasar-dasar renang. "Tapi latihannya enggak usah sering-sering dan perlu dijaga agar si kecil tak tersedak atau menelan air," kata Karel.
GAYA FAVORIT
Nah, sekarang si kecil sudah siap untuk mulai diajarkan gaya-gaya berenang. "Biasanya yang paling sering diajarkan adalah gaya yang menjadi favorit orang tuanya. Tak apa-apa," ujar Karel.
Tapi Anda dianjurkan untuk tak tergesa-gesa mengajarkan berbagai gaya berenang kepada si kecil. "Biasanya orang tua kalau melihat anaknya sudah pandai meluncur, riang bermain di air, itu berarti anaknya sudah siap menerima pelajaran. Padahal tidak demikian," tulis Susan Meredith.
Pelatih renang pada bayi dan anak-anak di Inggris ini mengingatkan, nyaman di air berbeda dengan aman. Tergesa-gesa mengajarkan berbagai gaya berenang, malah bisa tak aman dan tak produktif. Bukan saja tak akan membuat anak menjadi perenang yang lebih baik, juga tak membuatnya tahan terhadap air.