4. DIANGGAP BEBAN
Ayah sering melihat anak sebagai "pengganggu". Bayangkan, capek pulang kantor, langsung ditodong untuk bermain kuda-kudaan. Kepengin mengajak istri sesekali menonton, eh, ditolak istri dengan alasan kasihan anak-anak di rumah. Sudah pontang-panting mencari uang, istri masih melapor, harga susu naik. Sebal dan bingung, kan? Ujung-ujungnya, kehadiran anak dianggap sebagai beban.
Jangan menuruti ego Anda. Menjadi ayah memang menimbulkan kecemasan dan kerepotan. Tapi kalau Anda selalu melihat sisi positifnya, ternyata menjadi ayah juga menyenangkan. Semakin Anda merasa santai, semakin mudah Anda menjalani peran sebagai ayah.
5. MENGANGGAP MANUSIA "PLANET"
Anda sering menganggap anak makhluk yang "aneh" karena cara bicara mereka, cara berpakaian, cara makan, atau musik yang dipilih, berbeda dengan selera Anda. Semua ini membuat Anda enggan berdekatan dengannya karena merasa tidak bisa nyambung. Padahal, kalau diingat-ingat lagi, tentu juga ada perbedaan mencolok yang terjadi antara ayah Anda dengan Anda waktu seumuran dengan anak.
Alih-alih mempersoalkan perbedaan ini, lebih baik selalu ingat-ingat, apa yang dibutuhkan anak, yaitu pengertian dari orang tuanya, kasih sayang, keinginan dihargai, cinta ayah dan ibu, dan hubungan yang dekat, bukan saja dari ibu, tapi juga ayah.