BENTUK KEMARAHAN
Sebagian orang tua ada yang terbiasa marah dengan mengomel. Satu saja kesalahan yang dilakukan anak, omelan yang diterimanya bisa-bisa tidak kunjung selesai dari pagi sampai malam. Efektifkah, cara seperti ini?
"Bisa jadi, malah tidak. Anak justru akan menutup kupingnya rapat-rapat dan bersikap masa bodoh. 'Ah, paling nanti juga diem, biasalah Mama'. Atau reaksi lain, anak akan balas marah. Jadilah seperti orang berbalas pantun," beber Clara, "dan bukan tidak mungkin kesalahan yang sama akan diulangnya lagi, karena anak berpikir 'Ah, paling nanti juga cuma ngomel.'"
Apakah Anda termasuk orang tua yang kalau marah senang membanting-banting barang atau pintu? Kalau ya, asal tahu saja, cara itu bukan contoh yang baik untuk anak. "Mereka akan berpikir bahwa membanting sesuatu boleh dilakukan saat perasaannya sedang tidak enak, karena Mama-Papa juga begitu."
Marah dengan cara mendiamkan anak hingga beberapa lama atau bahkan berhari-hari juga tidak efektif menyampaikan pesan kita. "Anak hanya akan menebak-nebak, apa kesalahan yang telah dilakukannya, sehingga mamanya mendiamkannya."
MARAH DENGAN BIJAK