Awal Kehidupan Bayi

By nova.id, Selasa, 16 Februari 2010 | 06:45 WIB
Awal Kehidupan Bayi (nova.id)

PEMERIKSAAN USAI KELAHIRAN

Selain dilakukan pengukuran dengan tes Apgar (baca tes Apgar halaman 4-5), setiap bayi yang baru lahir akan diukur berat dan panjang badan, lingkaran kepala, kaki, tangan, perut dan dada. Bayi dapat dikatakan normal jika mempunyai berat antara 2.500-4.000 gram dengan panjang rata-rata 50 centimeter, serta lingkar kepala 34-36 centimeter.

Untuk pancaindera, yang umum diperiksa adalah pendengaran dan penglihatan. Pemeriksaan pendengaran biasanya dilakukan jika selama kehamilan ada kecurigaan, misalnya ibu menderita toksoplasnosis.

Baik pendengaran maupun penglihatan, reaksinya tak akan sesuai dengan stimulasi yang diberikan. Jika diperdengarkan suara keras, misalnya, bayi tak akan menoleh ke arah asal suara, tapi reaksinya bisa berupa memejamkan mata, tersenyum, menggerakkan tangan atau kaki, dan sebagainya. Reaksi-reaksi itu menunjukkan, bayi sebenarnya sudah mendengar. Untuk penglihatan, jarak pandang bayi baru lahir hanya sebatas dari puting susu ibu ke wajah ibu, kira-kira 20 centimeter.

"Sebenarnya, jika tak ada indikasi mutlak, pemeriksaan pancaindera tak perlu dilakukan terlalu dini. Sebab, secara fisiologis, organ-organ bayi baru lahir belum sempurna. Jadi, bila dilakukan suatu pengukuran ketajaman pancaindera terlalu dini, hasilnya pun masih di bawah normal dan perlu dilakukan suatu evaluasi tiap-tiap 3 atau 6 bulan," tutur Nartono Kadri.

Bagaimana dengan pengukuran fungsi otak? "Belum perlu dilakukan pada bayi baru lahir. Kita bisa melihatnya dari refleks-refleks bayi terhadap rangsangan-rangsangan minimal." kata Nartono Kadri. Sejak lahir, bayi memiliki gerak refleks. Pada bayi baru lahir ada gerak refleks tertentu seperti refleks isap, refleks pegang, dan refleks MORO (refleks kaget). Bayi yang normal banyak melakukan gerak refleks tapi tak berlebihan (hiperaktif) sesuai stimulasi yang diberikan.