Ia pun bercerita soal bentuk komunikasi yang dilakukan di tengah kegiatannya. Kalau pagi, rutinitas yang utama sudah pasti menyiapkan keperluan untuk kedua anaknya yang sudah bersekolah, Davina Syafa Felisa (11) dan Barata Rahadian Nezar (5). Sedangkan si bungsu Syanala Kania Salsabila (2), "Karena dia belum sekolah jadi lebih banyak waktu bersama aku. Komunikasi keluarga kami pun tak mesti saat sarapan, tapi casual aja. Sambil suami dan anak-anak siap-siap kegiatan pagi, sarapan, ada juga yang sambil nonton teve. Tentu semuanya ketemu bareng saat itu."
Tak hanya itu, Mona pun menganggap obrolan sebelum tidur (pillow talk) menjadi keseruan tersendiri bagi keluarganya. Kadangkala Mona memang masih tidur bersama putra-putrinya, "Tapi, kalau Si Kakak (sulung) sudah pisah kamar."
Topik yang dibicarakan dengan ketiga anaknya, kata Mona, bermacam-macam. "Apa saja, cerita sehari-hari mereka. Ngapain aja, ketemu siapa hari tiu, suka juga timbul pertanyaan dari apa yang mereka temui sehari-hari. Kadang khayalan mereka juga dibahas, misalnya tentang makhluk luar angkasa, ha..ha..ha..," kata Mona tergelak.
Idealnya, menurut Mona, komunikasi dalam keluarga harus diperhatikan betul lantaran setiap individu punya kebutuhan berbeda-beda. Misalnya, kalau sama suaminya, Indra Brasco, Mona mengaku selalu punya waktu khusus untuk pergi berdua. "Setiap minggu saya jalan berdua dengan suami tanpa anak-anak. Entah disempatkan nonton bioskop, makan siang bareng. Intensitasnya lumayan tinggi, termasuk di hari kerja. Biasanya kami ngobrolin di luar topik anak. Dalam suatu hubungan, ini hal penting."
Tapi, kalau sama Davina, "Saya dan dia sudah seperti teman karena Davina, kan, usianya pra remaja. Banyak hal yang diobrolin. Kalau dua adiknya, kami sering ke tempat bermain. Tapi, di rumah juga sering, kok. Pokoknya komunikasi dan suasana dibikin menyenangkan supaya betah ada di rumah."
Untuk hal tersebut, Mona punya alasan khusus. Ia ingin memori menyenangkan di masa kecil ketiga buah hatinya tersebut terekam indah di benak mereka.
"Momen penting itu terjadi saat dilakukan penuh arti. Misal, saya cuma belikan snack, tapi sampai di rumah saya minta anak-anak tutup mata karena Bundanya pulang bawa kejutan. Merancang momen spesial itu harus begitu. Kadang, kalau aku pergi, anak-anak ikut naik mobil, maju sampai depan, dadah-dadah sampai kiss bye. Cara komunikasi dibuat dramatisir biar tak terlupakan," ujar Mona yang juga aktif dalam seminar dan milis Parent Think ini.
Caroline, Ade Ryani/Tabloidnova.com