Cerita Selebriti dan Kebersamaan Keluarga, Dari Obrolan Hingga Aturan Di Meja Makan (1)

By nova.id, Senin, 9 Februari 2015 | 04:49 WIB
Cerita Selebriti dan Kebersamaan Keluarga Dari Obrolan Hingga Aturan Di Meja Makan 1 (nova.id)

Cerita Selebriti dan Kebersamaan Keluarga Dari Obrolan Hingga Aturan Di Meja Makan 1 (nova.id)
Cerita Selebriti dan Kebersamaan Keluarga Dari Obrolan Hingga Aturan Di Meja Makan 1 (nova.id)

"Foto: Wantek Siswanto / Dok NOVA "

KRISDAYANTI Larang Bawa Gadget

Sebagai seorang istri dan ibu dari 4 orang anak, Krisdayanti (39) begitu memperhatikan setiap momen kebersamaan dalam keluarga. Di tengah kesibukannya, penyanyi yang akrab disapa KD ini mengaku punya rutinitas wajib bersama sang suami, Raul Lemos, dan kedua buah hati mereka, Ariannha Amora Lemos (3) dan Kellen Alexander Lemos (2). "Rutinitas itu sering terjadi di pagi, siang, dan malam hari di meja makan. Meskipun saya sendiri enggak terlalu bisa masak, tapi saya selalu berusaha sebisa mungkin mencatat dan mengetahui menu apa saja yang Raul serta anak-anak suka," ungkapnya sambil tersenyum.

Sarapan pagi bersama keluarga di meja makan pun rupanya menjadi salah satu kebiasaan untuk keluarga kecil KD. Ia, suami, dan anak-anaknya selalu berkumpul untuk sarapan dan mengobrol sebelum melakukan aktivitas terkait pekerjaan maupun sekolah.

Menurut KD, sarapan favorit keluarganya adalah makanan serba rebus dan minum kopi, "Jadi anak-anak itu juga sudah tahu kalau mau berangkat sekolah pasti ke meja makan dulu dan minta disuapin kopi. Kalau untuk menunya sendiri, saya dan Raul punya kebiasaan masing-masing, Raul terbiasa dengan minum kopi dingin, sedangkan saya minum kopi panas. Kalau makanan rebusan itu biasanya singkong rebus atau talas rebus yang dicocol sama sambal, deh. Selain itu kami juga suka makan roti dari Timor. Intinya, kami menganggap 'sarapan itu emas'."

Maksudnya, lewat kebiasaan yang tampak kecil seperti itu KD justru merasakan kebahagiaan penuh arti dari momen bersama keluarganya di pagi hari. Terlebih mengingat kesibukan yang dijalani olehnya maupun sang suami. "Ini menjadi precious moment yang sangat berarti. Apalagi saat di meja makan, suami saya melarang kami semua membawa gadget ke meja makan. Ia juga tak mau dari kami ada yang membicarakan pekerjaan di meja makan. Pokoknya hal-hal yang kaitannya dengan keluarga kami saja. Makanya ini seperti momen yang sangat mahal bagi saya pribadi."

Rasanya tak berlebihan jika KD menganggapnya demikian. Ia justru merasakan banyak manfaat dari kedisiplinan tersebut. "Itu hal yang mendisiplikan kami juga karena tidak membawa ponsel ke meja makan. Banyak lo, pasangan yang tidak merasa dihargai lantaran seseorang lebih memilih melihat gadget daripada mata pasangannya saat ngobrol," ujarnya serius.

Lalu apa saja topik yang dibicarakan saat berkumnpul di meja makan? "Biasanya kami ngomongin makanan. Karena suamiku suka masak dan dia sangat mengerti masakan. Bahkan, soal belanja peralatan dapur saja dia mengerti. Pokoknya kami memang pantang makan di kamar, karena di meja makan bisa tercipta aktivitas yang sangat menyenangkan dan hangat. Dan, alhamdulillah anak-anak juga walaupun sudah punya jam makan sendiri, tapi setiap melihat kami orang tuanya makan, mereka tarik kursi dan duduk sama-sama kami lagi, sambil ngobrol juga di meja makan. Mereka tahu komunikasi itu bisa didapatkan juga di meja makan," tutur KD lagi.

Mona Ratuliu Beda Usia, Beda Obrolan

Bagi pesinetron Mona Ratuliu (33) waktu bersama keluarga menjadi hal yang utama di tengah kegiatannya. Momen tersebut harus disediakan secara khusus dan bukan hanya diselipkan dalam rutinitas. Misalnya, Mona bercerita saat ia tengah syuting sinetron, "Kalau ada calling-an syuting jam 12.00 siang, paginya aku tentu bersama keluarga. Menyiapkan segala kebutuhan anak-anak, main sama mereka. Terkadang, kalau mereka sudah pulang sekolah, nyusul untuk main ke lokasi syuting."

Sebagai ibu dari tiga anak, ia memang memilah betul tawaran pekerjaan yang datang padanya. "Menjadi MC, narasumber untuk talkshow, dan kegiatan lain aku pilih yang fleksibel waktunya agar bisa sama-sama keluarga," lanjut Mona.

Ia pun bercerita soal bentuk komunikasi yang dilakukan di tengah kegiatannya. Kalau pagi, rutinitas yang utama sudah pasti menyiapkan keperluan untuk kedua anaknya yang sudah bersekolah, Davina Syafa Felisa (11) dan Barata Rahadian Nezar (5). Sedangkan si bungsu Syanala Kania Salsabila (2), "Karena dia belum sekolah jadi lebih banyak waktu bersama aku. Komunikasi keluarga kami pun tak mesti saat sarapan, tapi casual aja. Sambil suami dan anak-anak siap-siap kegiatan pagi, sarapan, ada juga yang sambil nonton teve. Tentu semuanya ketemu bareng saat itu."

Tak hanya itu, Mona pun menganggap obrolan sebelum tidur (pillow talk) menjadi keseruan tersendiri bagi keluarganya. Kadangkala Mona memang masih tidur bersama putra-putrinya, "Tapi, kalau Si Kakak (sulung) sudah pisah kamar."

Topik yang dibicarakan dengan ketiga anaknya, kata Mona, bermacam-macam. "Apa saja, cerita sehari-hari mereka. Ngapain aja, ketemu siapa hari tiu, suka juga timbul pertanyaan dari apa yang mereka temui sehari-hari. Kadang khayalan mereka juga dibahas, misalnya tentang makhluk luar angkasa, ha..ha..ha..," kata Mona tergelak.

Idealnya, menurut Mona, komunikasi dalam keluarga harus diperhatikan betul lantaran setiap individu punya kebutuhan berbeda-beda. Misalnya, kalau sama suaminya, Indra Brasco, Mona mengaku selalu punya waktu khusus untuk pergi berdua. "Setiap minggu saya jalan berdua dengan suami tanpa anak-anak. Entah disempatkan nonton bioskop, makan siang bareng. Intensitasnya lumayan tinggi, termasuk di hari kerja. Biasanya kami ngobrolin di luar topik anak. Dalam suatu hubungan, ini hal penting."

Tapi, kalau sama Davina, "Saya dan dia sudah seperti teman karena Davina, kan, usianya pra remaja. Banyak hal yang diobrolin. Kalau dua adiknya, kami sering ke tempat bermain. Tapi, di rumah juga sering, kok. Pokoknya komunikasi dan suasana dibikin menyenangkan supaya betah ada di rumah."

Untuk hal tersebut, Mona punya alasan khusus. Ia ingin memori menyenangkan di masa kecil ketiga buah hatinya tersebut terekam indah di benak mereka.

"Momen penting itu terjadi saat dilakukan penuh arti. Misal, saya cuma belikan snack, tapi sampai di rumah saya minta anak-anak tutup mata karena Bundanya pulang bawa kejutan. Merancang momen spesial itu harus begitu. Kadang, kalau aku pergi, anak-anak ikut naik mobil, maju sampai depan, dadah-dadah sampai kiss bye. Cara komunikasi dibuat dramatisir biar tak terlupakan," ujar Mona yang juga aktif dalam seminar dan milis Parent Think ini.

 Caroline, Ade Ryani/Tabloidnova.com