Selain AK (5), ternyata masih ada korban kebuasan lain yang dilakukan para tersangka. "Yang di toilet gymnastic ini ada anak TK lain menurut hasil pemeriksaan tersangka. Namun bukan korban yang sudah melapor. Identitas anak yang lain ini sedang diselidiki karena tersangka sudah lupa korbannya," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Rikwanto. Dijelaskan Rikwanto, masing-masing tersangka saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Jika diantara mereka berhasil menemukan calon korban, mereka akan berkumpul dan melakukannya beramai-ramai. "Kalau berhasil, anak itu diincar, dicari lagi dan diulangi lagi apabila memungkinkan." Dari catatan pemeriksaan diketahui tindakan bejat ini telah dilakukan sejak Januari 2014 lalu. Meski begitu penyidik belum mempercayai pernyataan para tersangka 100 persen, "Pengembangan kasus ini belum berhenti walau ada satu yang meninggal. Penyidik masih terus mengembangkan mereka manakala ada perbuatan lain yang mereka lakukan," beber Kabid.
Edwin