Kecaman untuk Dinda Makin Deras Mengalir di Media Sosial

By nova.id, Kamis, 17 April 2014 | 03:26 WIB
Kecaman untuk Dinda Makin Deras Mengalir di Media Sosial (nova.id)

TabloidNova.com - Rabu (16/4) lalu, seorang perempuan pengguna transportasi umum, yakni kereta rel listrik, menggemparkan dunia maya. Pasalnya, perempuan yang bernama Dinda ini menulis tentang keluhannya terhadap ibu hamil.

Lewat akun Path-nya, Dinda mengungkapkan bagaimana ibu hamil yang sering minta diberi tempat duduk saat menumpang kereta komuter. Ia menganggap, ibu-ibu hamil hanya menyusahkan saja lantaran harus diutamakan untuk diberi tempat duduk.

"Benciii bgt ama ibu2 hamil yg tiba2 dtg minta duduk... Ya gw tau lw hamil tapi pliss dong lw berangkat pagi... ke stasiun yg juh sekalian biar dapet duduk. Gw aja ga hamil bela2in berangkat pagi demi dapet tmpat duduk... dasar emg ga mau susaah... ckckck nyusain orang... kalo ga mau susaah ga ush kerjaa bu dirumah aja...mntang2 hamil maunya dingertiin trs... tapi sndirinyaa ga mau usahaa... cape dehh... #notedtomyselfjgnnyusainorg!!" Begitu kalimat yang Dinda tulis pada laman media sosial Path miliknya.

Tentu saja apa yang Dinda posting itu bisa dibaca oleh banyak orang. Minimal oleh teman-temannya yang terhubung dengannya di media sosial Path. Ada sebagian temannya yang tampak memberikan komentar bernada membela apa yang Dinda keluhkan. Namun tak sedikit yang justru menghujat ocehan Dinda di media sosialnya itu.

Beragam komentar terhadap apa yang ditulis Dinda pun sejak Rabu (16/4) hingga hari ini, Kamis (17/4), semakin ramai memenuhi sejumlah laman media sosial. Tak hanya Path, komentar Dinda juga sudah menyebar ke Facebook dan Twitter. Pengguna media sosial mengungkapkan ketidaksetujuannya atas apa yang dikeluhkan oleh Dinda, yang menolak memberikan tempat duduk kepada ibu yang sedang hamil.

Seperti komentar yang dilontarkan seorang wanita bernama Franka di salah satu media sosial: "Waduh ini orang nggak punya hati banget ya. Ketauan lahirnya dari telor- bareng sama ayam. Jadi bumil itu susah tau, meski semangat gede tapi fisik nggak mendukung. Berdiri lama dikit, capeknya minta ampun. Mungkin one day ini orang bakal ngerasain jadi bumil..."

Atau komentar dari seseorang berinisial RA: "Sudah, jangan dihujat. Ada orang-orang yang berhak dapat keistimewaan dalam krl, yaitu ibu hamil, orang tua, dan orang cacat. Kalo liat dari pathnya, dia termasuk orang2 yang berhak dapat tempat duduk dikarenakan kekurangannya, yaitu cacat, ga punya otak."

Namun mendengar berbagai kecaman tersebut Dinda malah balik "membalas" melalui akun media sosialnya. "Path gw nyebar gara2 statemen ibu hamil yaa... ayo monggo yang judge gw ngerasain dulu tiap hari naik kereta trs tiap hari berangkat abis subuh cuma biar dapet tempat duduk... emg lw semuaa pada ngertiii kaki gw pincang2 gara2 geser tulangnya... gak kan... makanya gw bela2in berangkat jam 5 pagi buat dapet tmpat duduk... eh tiba2 ada ibu2 hamil baru masuk kerja jam 7 pagi... gw udh lari2an jam 5 pagi. Jgn pad amaunya cuma dingertiin doang para ibu... emg gw belum hamil tapi kaki gw sakit aja, gw ngerti ga mau nyusahin org ko... pliss sama2 dong kita saling ngerti jgn cuma maunya enaknya doang yaa ibu2... ayoo sinii yg ngejudge ikut sayaa yaa berangkat dari rumah saya jam 5 naik kereta tiap hari dari rumah saya 1 kali naik ojek trs 2 kali naik angkot lho ke stasiun... ikutin aja rutinitas saya tiap hari kalo ga ada komen apa2 berarti saya yang berlebihan... hehe..."

Seperti yang sudah diketahui secara umum bahwa mengutamakan ibu hamil, ibu dengan bayi atau anak kecil, lansia, orang yang memiliki kebutuhan khusus atau cacat, harus diprioritaskan untuk mendapatkan tempat duduk di transportasi umum, entah itu di kereta api, bus transjakarta, bus kota, dan sebagainya. Bahkan stiker peringatan seperti ini pun banyak tertempel di sejumlah tempat.

Sejak Kamis (17/4) pagi, sejumlah foto yang ditursir sedemikian rupa dan ditambahi sejumlah kata-kata yang mengaitkannya dengan apa yang dikeluhkan Dinda kemarin, semakin banyak menghiasi laman sejumlah media sosial. Rata-rata bernama kecaman dan menghakimi Dinda. Ada yang menanggapinya dengna humor, tetapi ada pula yang bernada "sadis".

Namun demikian, sebagian orang kreatif di dunia maya juga memanfaatkan momen "keluhan Dinda" ini dengan membuat sejumlah ilustrasi positif layaknya stiker-stiker peringatan yang tujuannya untuk kembali mengajak semua orang menyadari apa yang harusnya dilakukan ketika berada di transportasi umum. Seperti yang disebarkan oleh @gantijakarta.

Intan Y. Septiani