"Pukul 04.30 WIB saya diberitahu saudaranya, katanya dia melihat berita pembunuhan di teve. Namun namanya korban Asih Suniarsih. Hanya saja saat nama pelaku disebutkan, kok namanya sama. Makanya kami antara percaya dan tidak," ujarnya sembari mengaku masih sulit untuk percaya kakak kedua dari tujuh bersaudara itu telah meninggal dunia.
Kenangan terakhir terhadap mendiang pada 9 Mei 2013 kemarin, Nani sempat mengeluh pada keluarga jika masalah rumah tangganya dengan Muh. Muslih Sutisna kondisinya semakin parah. "Sebenarnya ribut-ribut itu sudah lama terjadi. Puncaknya waktu mereka pergi ke Bogor beberapa minggu lalu," ungkapnya.
Ketika ibunda mendiang Nani masih hidup, keluarga juga sempat menyarankan agar mereka berpisah saja."Tapi suaminya ngotot tidak mau karena tidak mau ditinggal istrinya. Padahal yang biayai hidupnya selama ini adalah almarhumah."
Diakui, Nani adalah wanita yang sangat mandiri. Bahkan sejak suaminya tidak lagi bekerja, Nani lah yang membanting tulang membesarkan dan membiayai anak-anak hingga selesai sekolah. "Alhamdulillah, sekarang kedua anaknya sudah lulus sekolah dan bekerja. Mereka juga anak-anak yang baik dan pintar," ujarnya.
Sementara Nana setelah di-PHK dari tempat kerjanya adalah seorang pekerja insidental. "Sudah 10 tahun ini sejak di PHK dari jasa delivery, dia (Nana) bekerja serabutan. Mungkin malu dan minder sama keluarga. Sudah lama tidak pernah kumpul (keluarga). Kalau ada kumpul keluarga, dia selalu suruh istrinya saja yang ikut."
Sutisna hanya bekerja jika ada order dari bos lamanya.. Itupun biasanya hanya selama bulan puasa dan setahun sekali saja. Ia menduga, jika masalah ekonomi yang membelit rumah tangganya kemungkinan menjadi salah satu salah satu pemicu pasangan ini sering ribut.
Laili