Heboh Pernikahan di Bawah Umur "Senang, Bli Baik dan Ganteng" (1)

By nova.id, Senin, 4 Februari 2013 | 03:12 WIB
Heboh Pernikahan di Bawah Umur Senang Bli Baik dan Ganteng 1 (nova.id)

Sesuai kesepakatan, pada 23 Januari pekan lalu ia resmi menikah dengan Jun secara adat sekaligus agama melalui sebuah upacara. Seusai menikah, Jun yang sudah menyandang status istri baru pun diboyong Cidre untuk tinggal bersebelahan dengan rumah yang ditinggali istri tuanya.

"Karena sudah punya dua istri, saya harus adil memberi nafkah lahir dan batin. Jadi, saya bagi waktunya. Misalnya malam ini saya tidur bersama Mujiani, besoknya sama Jun," paparnya sambil tersenyum malu.

Sayang, bulan madu bersama istri baru Cidre harus berakhir singkat. Tak lama setelah menikah tiba-tiba ia dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, termasuk diwawancarai banyak wartawan. "Sebagai orang kecil, saya tidak tahu kalau menikahi perempuan di bawah umur itu dilarang," imbuh Cidre yang saat diwawancara sesekali digelendoti pundaknya oleh Jun yang mendampinginya.

Kendati kini proses hukum tengah membelitnya, Cidre merasa harus mempertahankan keberadaan dua istrinya itu. "Layaknya bapak yang lain, saya akan pertahankan perkawinan ini. Soalnya, saya mencintai keduanya," tandas Cidre.

Heboh Pernikahan di Bawah Umur Senang Bli Baik dan Ganteng 1 (nova.id)

"Saya tidak tahu kalau ternyata perbuatan saya menikahi Jun dianggap melanggar hukum, tutur Cidre lugu. (Foto: Gandhi/NOVA) "

Dipanggil Ibu

Sementara Jun, dengan senyum yang selalu menghiasi bibirnya dan raut wajah penuh kebahagiaan layaknya pengantin baru, seolah tak menyiratkan kegundahan tatkala perkawinannya diperkarakan.

Kendati tubuhnya tampak bongsor untuk anak seusianya, ditambah perutnya yang mulai tampak membuncit, sikap kekanak-kanakannya masih terlihat jelas. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya selalu diikuti senyum tersipu malu, layaknya anak-anak.

Anak kelima dari enam bersaudara ini mengatakan, belakangan ini hatinya tengah berbunga-bunga. "Senang lah, bli (kakak dalam Bahasa Bali, Red.) orangnya baik dan ganteng," katanya sambil tersipu.

Dengan lugunya, Jun juga menjelaskan, apa yang dilakukannya ini sama sekali tanpa paksaan dan dilakukan atas dasar suka sama suka. Ia pun tak mempesoalkan ketika harus berbagi tempat dengan istri tua Cidre. "Tidak apa-apa, anak-anak bli juga baik. Sama saya juga memanggilnya ibu," katanya dengan wajah berseri-seri.

Jun yang masih anak-anak ini mengaku tak mengerti ketika haidnya berhenti dan perutnya perlahan mulai membuncit. Ia mengaku hanya diam saja, namun menolak berangkat ke sekolah lantaran merasa malu dengan teman-temannya. Ia pun belum memeriksakan kandungannya ke bidan desa.

Untuk membantu penghasilan sang suami, ia bahkan bekerja di sebuah tempat usaha pembuatan kerajinan. "Saya belum dapat gaji karena baru mulai kerja," imbuh Jun sambil tangannya berusaha menutupi perut buncitnya.

Gandhi Wasono M.