Oh ya, saya juga punya kebiasaan suka memperhatikan orang, lho. Ketika bekerja untuk UNDP, saya layaknya Sinterklas. Bagi-bagi uang banyak kepada pemerintah daerah, LSM, maupun pihak universitas. Namun efeknya seperti apa, saya enggak tahu, walau saya tetap memonitor. Saya bisa, lho, membayangkan dan tahu, saat akan membagikan dana itu kira-kira orang ini akan suskses atau tidak jika saya beri dana. Tentu saja ini akan membantu keberhasilan program ini.
Tapi untuk "membaca" itu perlu ngelmu. Kebetulan sejak muda saya tertarik belajar ngelmu, ilmu-ilmu yang non alamiah atau orang menyebutnya tak masuk akal. Ilmu itu tak bisa dipelajari di kampus. Nah, akhirnya saya belajar ke beberapa orang untuk mendalami ngelmu itu.