Vaksin Penting Sebelum Pergi Haji (2)

By nova.id, Rabu, 11 Juli 2012 | 23:09 WIB
Vaksin Penting Sebelum Pergi Haji 2 (nova.id)

Vaksin Penting Sebelum Pergi Haji 2 (nova.id)

"Foto: Getty Images "

Sudah Halal

Vaksin untuk penyakit meningokokus yang dipakai saat ini adalah vaksin jenis polisakarida terkonjugasi yaitu vaksin meningitis meningokokal konjugat ACYW-135. "Vaksin ini merupakan inovasi terdepan yang dapat memberikan perlindungan lebih kuat," kata Julitasari.

Samsuridjal juga menyatakan manfaat vaksin ini lebih baik daripada vaksin polisakarida yang dipakai sebelum tahun 2010. "Vaksin ini memiliki respons imun yang lebih baik dan dapat mengurangi kuman komensal yang ada di tenggorokan," jelas Samsuridjal. Kuman komensal, lanjutnya, memang tidak menimbulkan penyakit akan tetapi membawa kuman.

Kabar menggembirakan lainnya adalah vaksin penyakit meningokokus jenis baru ini sudah memiliki sertifikat halal dari MUI dan memiliki izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

"Sebagai syarat wajib untuk vaksin baru, keamanan vaksin juga sudah diteliti," tambah Julitasari. "Keamanannya setara dengan vaksin lain sejenis. Khusus untuk vaksin meningitis meningokokus terkonjugasi telah diteliti pada penelitian yang melibatkan lebih dari 6 ribu pasien," urai Julitasari.

Bergandengan dengan pemerintah, pihak produsen vaksin memastikan ketersedian vaksin akan mencukupi kebutuhan. "Kami mendukung upaya pemerintah dengan menjamin ketersediaan vaksin meningitis meningokokal konjugat ACYW135 di seluruh tempat pelayanan yang telah ditentukan," ujar Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia.

Bisa Dipakai Anak

Kelebihan lain vaksin meningitis meningokokal konjugat ACYW-135 ini adalah dapat dipakai oleh mereka yang berusia 11 tahun ke atas. Hal ini tentu merupakan kabar baik bagi orangtua yang mengajak anaknya dalam perjalanan haji atau umrah. "Untuk indikasi 2 - 10 tahun sedang dalam proses registrasi BPOM tapi sudah disetujui FDA (Food and Drug Administration)," tambah Julitasari.

Vaksin meningitis meningokokal konjugat harus disuntikkan pada otot lengan atas. "Jika diberikan bersamaan dengan vaksin lain pada waktu yang bersamaan, berikan di lengan yang lain," tambahnya.

Reaksi lokal pemberian vaksin konjugat antara lain adalah rasa nyeri lokal pada tempat suntikan disertai kemerahan dan pembengkakan. Reaksi sistemiknya antara lain sakit kepala, pening, mual, demam, dan menggigil. Namun efek simpang ini umumnya tidak berat dan berlangsung tak lebih dari dua hari.

Sebagai catatan, beberapa kategori tidak boleh mendapatkan vaksin ini. Misalnya orang yang hipersensitif terhadap komponen dalam vaksin karena akan memunculkan risiko hematoma. Vaksin meningitis meningokokal konjugat juga jangan diberikan pada mereka yang mempunyai gangguan pendarahan, sedang dalam kondisi panas tinggi akut, dan ibu hamil.

Influenza & Pneumokok