Tidak! Bahkan saat saya diperiksa polisi, saya sudah dipaksa membuat surat pernyataan tidak menuntut harta gono-gini. Dan saya sudah tandatangani. Meski sekarang ini tidak bekerja, saya yakin bisa mandiri. Sebelum menikah saya pernah menjadi pramugari Merpati Airlines. Namun suami minta saya berhenti kerja.
Benar pernah kabur dari rumah?
Ya, karena sudah tidak betah. Saya kabur bersama salah satu anak kami. Saya cuma membawa baju yang melekat di badan. Untung banyak yang baik hati memberi baju ganti. Bahkan anak yang sempat ikut kabur, status kemahasiswaannya pernah sebulan dicabut gara-gara ayahnya melaporkan ke universitas. Katanya anak kami terlibat aliran sesat. Aneh, kan? Kok, ada ayah yang demikian ke anaknya. Untung LBH membantu mengurus masalah ini sehingga anak kami tetap bisa melanjutkan kuliah.
Saat ini Anda dan suami sama-sama menjadi terdakwa?
Ya, awalnya saya yang melaporkan suami melakukan KDRT ke Polda Metro Jaya. Belakangan saya diminta saya lapor ke Polres Bekasi. Tapi rupanya ada orang suruhan suami yang mengikuti. Sehari setelah saya lapor, ganti saya yang dilaporkan ke Polres Bekasi. Anehnya, justru laporan suami yang diproses duluan. Tapi sekarang kasusnya sama-sama masih disidang di PN Bekasi.
Apa alasan minta perlindungan ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)?
Ya, saya, kan, sebagai korban tapi kenapa sekarang justru dipaksa berkumpul dengan terdakwa. Di satu sisi, saya juga sebagai terdakwa, tapi dipaksa serumah dengan korban.
Sukrisna / bersambung