Proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, hingga kini masih berlangsung. Begitu juga dengan proses identifikasi jenazah korban yang telah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta. "Ini merupakan proses yang cukup panjang, memerlukan waktu, kecermatan dan ketelitian," ujar Kombes Boy Rafli Amar, Humas Mabes Polri saat memberikan keterangan pers di ruang Aula RS Sukanto, Senin (14/5) siang. "Setidaknya, ada 22 sidik jari yang bisa diambil dari body part yang dikumpulkan dari lokasi evakuasi di Gunung Salak," jelas Boy lagi. Semua body part yang sedang diidentifikasi sudah didata tapi masih parsial. "Belum secara utuh. Untuk memperoleh gambaran yang utuh, pemeriksaan harus lengkap dan menunggu body part yang terakhir kali dari lokasi evakuasi," ujarnya. Hingga hari ini, proses pemeriksaan dan identifikasi korban masih berlangsung di dua tenda dom DVI yang didirikan di halaman dekat gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Soekanto. Proses ini melibatkan tim patologis dari Rusia yang sudah bergabung dengan tim DVI (Disaster Victim Identification) sejak dua hari belakangan.Renty