dr. Ananto Sidohutomo Si Pencipta "Bidadari" untuk Deteksi Kanker Sendiri (1)

By nova.id, Sabtu, 31 Maret 2012 | 22:45 WIB
dr (nova.id)

Oh, tidak. Fungsi dokter yang sebenarnya kan harus promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif. Sedangkan apa yang saya lalukan ini ada di gerakan promotif. Kalau gerakan promosi saya bagus, masyarakat akan lebih suka berhubungan dengan dokter dan mudah berkomunikasi. Menurut saya, tak ada yang dirugikan dengan apa yang sudah saya lalukan. Justru kalau kasus ini banyak ditemukan di masyarakat, dokter kandungan dan lainnya justru bisa terbantu dalam menemukan banyak sekali benjolan-benjolan yang sudah diketahui di tahap awal.

Ada rencana untuk mematenkan SOP ini?

Memang ada beberapa teman yang menganjurkan untuk dipatenkan. Agar setiap orang yang akan melakukan itu memberi royalti atau apa lah istilahnya. Tapi saya pikir, saya ini orang yang tidak baik-baik amat. Hidup saya juga bukannya tanpa dosa, baik dosa kecil ataupun besar. Jadi kalau memang ini diizinkan, semoga ini bisa menjadi pintu surga buat saya.

Kalau pun nanti ada dokter lain menggunakan SOP Bidadari, tak jadi soal buat saya. Saat dokter lain sedang sibuk mengklaim dan mematenkan temuan saya, saya akan menemukan dan menciptakan sesuatu yang lain. Saya tak tertarik mempermasalahkan ini temuan siapa. Saya lebih senang berkarya. Ini kan hasil perenungan saya selama berbulan-bulan agar perempuan bisa lebih baik kesehatannya.

Amir Tejo / bersambung