Makan steak tak mesti mahal, di restoran mewah, atau tersaji dengan tumpahan saus di atas daging. Nyeleneh dan tak ada aturan baku. Itulah prinsip yang dipegang Afit Dwi Purwanto, Lucy Wiryono, Wynda Mardio, dan Iswanda Mardio, empat sekawan pemilik Steak Hotel by Holycow! yang semula bertempat di emperan toko kaca film di kawasan Jl. Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan.
Padatnya lalu lintas sepulang kerja di kawasan itu membuat banyak mata penasaran melihat antrian pengunjung di warung yang dibuka pada 15 Maret 2010 ini. Menurut Lucy, daging sapi untuk steak pada dasarnya sudah mempunyai rasa luar biasa. Tumpahan saus justru akan menutupi rasa khas daging dan "menyembunyikan" kesegarannya. "Kami jadi yang pertama menjual wagyu steak dengan harga murah berkonsep warung. Biasanya daging wagyu harganya ratusan ribu, di Holycow anak mahasiswa pun bisa makan."
Wagyu adalah daging sapi Jepang yang pembiakannya beda dengan sapi pada umumnya. Hasilnya, daging sapi wagyu lebih lembut dan juicy. Di Holycow, daging istimewa ini dihargai Rp 90-150 ribu saja. Di Minggu pertama Holycow buka, Afit kewalahan memasak 50 porsi yang selalu terjual habis. Awalnya Holycow hanya mampu menampung 40 orang. Karena selalu penuh, maka berlaku sharing table. Dari pengalaman berbagi meja ini ada saja cerita menarik dari pengunjung, seperti duduk semeja dengan menteri.
Setelah enam bulan beroperasi mereka pun membuka cabang kedua di kawasan Senopati. Uniknya, pemilihan tempat juga melibatkan para "Karnivora" (sebutan para pelanggan) yang berlangsung interaktif di twitter @holycowsteak. Selanjutnya "T.K.P" (Tempat Karnivora Pesta) kedua pun jadi lebih strategis dan nyaman layaknya warung makan. "Menu favorit adalah Wagyu Sirloin Steak. Semua steak kami bisa dinikmati dengan campuran saus yang diinginkan," ungkap Lucy.
Melihat respons yang terus meningkat, November 2011 Holycow membuka outlet ketiga di Lucky Plaza, Singapura. "Kami ingin Steak Hotel by Holycow! sebagai brand asli Indonesia bisa dikenal secara internasional," ujar Lucy bangga.
Dari sisi kemasan penjualan, Holycow punya strategi yang beda dan berani. Misalnya, promo cupcake gratis bila follow dan mention di Twitter saat makan di warung, gratis steak wagyu untuk yang berulang tahun seraya menunjukkan KTP, atau gratis minuman pertama untuk ibu hamil. "Ada juga kuis di Twitter tiap tanggal 15 yang berhadiah makan Australian Sirloin Steak gratis dan bebas antre." Bahkan, pernah ada hadiah iPad bagi pengumpul bendera Holycow terbanyak. "Responsnya seru, ada Karnivora yang ngumpulin 625 bendera dan dapat iPad. Ada juga yang menang trip gratis ke Singapura bersama tiga temannya."
Ade Ryani / bersambung