Rina Mayrida Pasaribu (29) diminta mengantarkan ketiga anak mereka, Joshua (9), Jevon (6), dan Jeffry (3) ke rumah Danny, adik Benny yang tinggal berdekatan dengannya di komplek Pondok Karya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Hari itu, kata Rina, Benny yang sudah setahun pisah rumah darinya, ingin mengajak ketiga anak mereka berenang dan menjemput mereka di sana, sebelum berangkat ke Kalimantan besok paginya.
Karena hari itu rumah Danny sedang ramai, Rina minta kedua pembantunya mengantarkan anak-anak ke rumah Jenny, adik iparnya yang juga tinggal tak jauh darinya. Belum lama pergi, anak-anak sudah pulang. "Mami, kata Boru (Jenny), Papi pergi ke Australia," ujar Rina menirukan ucapan anaknya sore itu. Rina sempat heran, tapi lalu kembali meminta mereka berangkat ke rumah Jenny. Tak lama, mereka kembali pulang, kali ini sambil menangis.
"Kata Jenny, papi mereka ke Kalimantan," lanjut istri perwira polisi ini. Penasaran, bersama kedua pembantunya Rina lantas mengantarkan anak-anaknya ke rumah Jenny Marbun (24). Sampai di sana, Rina minta Jenny memberitahu Benny bahwa anak-anak sudah menunggu. Jenny yang saat itu di kamar, menurut Rina, menolak. Ia minta Rina menelepon sendiri. "Saya menolak. Kalau saya yang menelepon, pasti tidak diangkat," kilah Rina yang kaget lantaran Jenny membanting ponselnya.
Mendengar ribut-ribut, Juventus Pasaribu, kekasih Jenny yang tengah tiduran di ruang tamu, mendatangi Rina. "Ia menarik leher baju saya dari belakang, sambil melarang saya berisik. 'Jangan sampai gue teriakin maling. Pergi dari sini'," ujarnya. Rina mengomel, melarang Juve ikut campur lantaran pria yang sehari-hari berdinas di Satuan Intel Sosial Politik Polda Metro Jaya ini dianggapnya sebagai orang luar.
Juve lalu memukul Rina. Keduanya beradu mulut sambil berteriak. "Saya tidak pernah ikut campur soal kumpul kebonya dengan Jenny selama ini. Jadi jangan ikut campur soal hubungan saya dengan adik ipar dan suami," tutur Rina yang makin kesal karena Juve mengungkit soal Benny yang sedang dalam proses menceraikan Rina. Juve kembali memukul Rina. Salah satu pembantu Rina berusaha melerai, tapi Juve terus mendorong Rina hingga keluar rumah.
Lapor Polisi
Tak lama, para tetangga berdatangan. Saat itulah, Juve masuk ke dalam rumah. "Ketika keluar, dia sudah bawa tali rafia, mau mengikat saya. Dia bilang, saya menggigitnya sampai berdarah. Padahal, itu bohong. Semua orang juga tahu itu," ujarnya. "Malah, kaki saya berdarah terkena kuku jempol Juve waktu mau mengikat saya. Untung saya melawan. Karena enggak enak sama warga, akhirnya kami pulang. Menyiapkan susu anak-anak sebentar, lalu berangkat ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian ini."
Usai melapor ke Provost Polda Metro Jaya dan visum di RS Jakarta, mereka tiba di rumah sekitar pukul 21.00. Belum lama masuk ke rumah, datang rombongan Jenny. "Mereka berenam, yaitu Juve, Jenny, Johny (adik Benny, Red.), serta Danny. Dua orang yang saya tidak kenal, menunggu di luar sambil merusak pagar dan menjatuhkan motor saya. Juve dan adik-adik Benny memaki dengan kata-kata kotor. Juve juga mencekik saya," papar Rina. Adu mulut kembali terjadi.
Melihat Juve memukul Rina, Susi dan Indra (19), kedua pembantu yang tengah menidurkan Joshua dan Jevon, keluar kamar hendak melerai. "Tapi mereka malah dipukuli sampai terlempar ke lemari kamar. Paha Indra membiru, kepala Susi langsung pusing. Anak-anak ketakutan melihat Juve yang selama ini mereka kenal baik, jadi kesetanan begitu," kisah Rina yang saat itu menangis. Saat itulah, Rina lari ke belakang untuk menelepon Provost Polda Metro Jaya. Tak lama, empat polisi datang melerai.
Besoknya, Rina kembali melaporkan Juve ke Polda Metro Jaya atas penganiayaan terhadap Indra. "Kalau polisi enggak segera datang, kedua pembantu saya bisa mati dipukuli. Yang bikin saya kesal, saya dan dia sama-sama bermarga Pasaribu. Dalam adat Batak, orang yang bermarga sama itu seperti saudara kandung. Dia kok, berani-beraninya berbuat seperti ini pada saudaranya sendiri," tukasnya dongkol.
Yang membuat Rina jengkel, mereka melakukan semua itu di depan anak-anak Rina, yang notabene keponakan mereka sendiri. "Mereka seperti tidak punya hati. Padahal dulu, waktu hubungan saya dan suami masih bagus, Juve baik pada saya. Kalau memang mau balas dendam atau membunuh saya, lakukan di luar, jangan di depan anak-anak," tandas perempuan berambut panjang ini.