Anak-Anak Trauma
Sejak peristiwa itu, anak-anak Rina jadi trauma. Selain ketakutan dan tak mau lagi berkunjung ke rumah Jenny, mereka juga jadi sulit percaya pada orang lain. "Yang bungsu, misalnya, sama sekali enggak mau saya tinggal. Jevon sempat mogok sekolah karena takut. Malam itu, dia tidur-tidur ayam. Tiap mendengar suara motor, langsung bangun dan nanya, saya sudah mengunci pintu rumah atau belum."
Sebetulnya, imbuh Rina, ia sudah menceritakan peristiwa itu pada suaminya. Foto-foto bukti juga ia kirim lewat ponsel. Namun, tak ada reaksi dari Benny. "Jangankan biaya membetulkan pagar, bulan lalu saja dia tidak mengirim uang untuk anak-anak. Mereka sebetulnya tidak suka saya tidak mau tanda tangan surat perceraian. Saya heran, Jenny kok, malah membiarkan abangnya punya selingkuhan. Dia, kan, perempuan juga."
Kini, Rina berharap Juve dihukum dengan seadil-adilnya. "Dia, kan, aparat kepolisian, tapi kok, malah menganiaya," ujar Rina yang juga melapor ke KPAI karena anak-anak mengalami trauma dan agar ada mediasi dengan suaminya. Lain versi Rina, lain pula versi Jenny. Ditemui di rumahnya tak jauh dari rumah Rina, Kamis (3/11), Jenny membantah semua ucapan Rina. Ia justru menuduh Rina berbohong.
"Yang benar hanya soal dia datang ke sini dan saya datang ke rumahnya. Dia memang gila dan temperamental, makanya abang saya enggak tahan. Saya heran, kok berani dia menyebarkan berita bohong, termasuk ke polisi," tukas Jenny yang saat itu hendak pergi dengan Juve, berang. Menurutnya, saat ia telepon, Benny menyuruh anak-anak pulang. "Saya pulangkan, eh, mereka balik lagi dengan Rina," kisah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta yang akan diwisuda November ini.
Ketika datang, Rina langsung menggebrak pintu saat masuk ke rumahnya, lalu masuk ke kamar Jenny. "Waktu itu, saya sedang menelepon Bang Benny. Tanpa bicara apa-apa, mendadak dia menampar saya dua kali. Saya minta dia bicara sendiri pada Bang Benny, tapi dia malah melemparkan ponsel saya ke arah Juve, sampai berserakan. Karena itulah Juve bangkit dan melerai, tapi dia malah marah-marah dan menggigit Juve waktu didorong keluar rumah. Dia juga teriak maling, sampai akhirnya warga datang."
Tangan Bengkak
Di luar rumah, menurut Jenny, Rina memaki-maki sambil berteriak. "Juve enggak terima, makanya dia menyuruh Rina pulang. Juve masuk lagi untuk mengambil tali rafia, niatnya memang untuk mengikat tangan Rina karena dia tak punya borgol. Maksudnya, setelah itu mau dibawa ke kantor polisi, tapi batal. Kami punya bukti kalau dia menggigit. Tangan Juve sampai berdarah. Justru Juve tidak memukul seperti dia bilang. Tangannya sedang bengkak, bagaimana bisa memukul?"
Rina akhirnya pulang setelah Danny diminta datang oleh Jenny. Sore itu juga, ditemani Jenny, Juve melaporkan Rina ke Polsek Mampang. Soal peristiwa malam harinya, Jenny mengaku tak bermaksud balas dendam. "Dia datang ke rumah saya sambil marah-marah, kami hanya ingin bertanya ada apa sebenarnya," kilah Jenny. Namun, Rina malah memaki-maki seperti orang kesetanan. Yang membuat Jenny kesal, kedua pembantu Rina juga ikut memarahinya sambil menunjuk-nunjuk di depan wajah Rina.
"Juve tidak terima. Dia mengibaskan tangan pembantu itu, tapi mungkin karena kehilangan keseimbangan, mereka akhirnya mental ke lemari," belanya. Menurut Jenny, kekasihnya sama sekali tidak memukul Rina maupun kedua pembantunya. "Tema skripsi Juve adalah kekerasan dalam rumahtangga, masak dia sendiri juga melakukan tindak kekerasan? Dia tahu diri kok, dia kan, aparat, tidak bisa sembarangan memukul orang."
Yang jelas, tutur Jenny, pihaknya datang hanya berempat. "Yang lainnya itu warga sekitar rumahnya yang justru membela kami. Mereka yang merusak pagar. Mereka sendiri sebetulnya pengin Rina keluar dari komplek itu karena selama ini tingkahnya sudah mengganggu warga sekitar. Malam itu, enggak ada warga yang membelanya, padahal ketua RT juga ada di sana," ungkap perempuan berambut panjang ini.
Tujuan Juve dan Jenny melapor ke polisi, supaya Rina tidak lagi bersikap seenaknya. Soal status Juve yang notabene anggota kepolisian, Jenny mengatakan sampai saat ini Juve tetap beraktivitas seperti biasa di kantornya. "Mungkin nanti akan ada pemeriksaan dari kantornya, tapi enggak apa-apa, biar terbuka semua apa yang sebenarnya terjadi. Biar orang tahu siapa sebenarnya yang berbohong," tuturnya.
Hasuna Daylailatu