Ke depannya, Esty berniat memiliki toko sendiri, sayangnya belum menemukan partner yang seleranya pas. "Apalagi saya masih bekerja, kalau punya toko, berarti, kan, harus stand by di toko."
Kini, ibu dua anak ini menambah ilmu lewat kursus rangakaian rumit seperti gaya Jepang atau Eropa. "Tren sekarang seperti rumah minimalis, bunga pun desainnya minimalis," tutur Esty yang pernah menemukan kendala di bahan baku. Ceritanya, saat valentine permintaan naik. Esty memesan bunga via telepon tanpa mengecek ke lapangan.
"Saat kiriman bunga datang, tak semua bunga mekar. Padahal, waktunya mepet dan konsumen sudah mentrasfer uang. Otomatis saya harus membeli bunga segar karena banyak bunga terbuang. Jadi saya akali pakai bunga impor, meski harganya jadi mahal dan saya rugi."
Sehingga Esty berpendapat, sebaiknya miliki kenalan sebanyak mungkin supplier bunga. "Karena beda penyedia, pasti beda kualitasnya."
Noverita K. Waldan/ bersambung