Pria asal Sulawesi Selatan ini selalu memberi advis kepada calon pelanggannya. Itu terlihat saat ada yang ingin menyewa Toyota Kijang tahun 2003 miliknya. "Dia ingin mudik ke Surabaya. Saya, sih, tak menyarankan pakai mobil itu. Minimal ambil mobil keluaran terbaru, tahun 2010, karena jarak tempuh jauh."
Untuk mobil keluaran tahun 2003, Sani hanya menyarankan untuk mudik ke seputar Jawa Barat. "Walaupun sebenarnya mobil itu juga 'sehat' karena memang kami rawat. Untuk memperkecil risiko saja," jelas Sani yang mengaku sudah menekuni bisnis ini sejak puluhan tahun lalu di Makassar. "Baru tahun 2011 lalu kami membuka usaha di Jakarta."
Tak sekadar memilih mobil, Sani juga menganjurkan penyewa memilih paket bulanan meski hanya sekadar mudik sampai 10 hari. Kenapa? "Harga jauh lebih murah jika menyewa bulanan." Sebagai perbandingan untuk mobil Kijang Inova, jika menyewa harian bisa Rp 500 ribu, maka untuk sewa bulanan Sani mematok sekitar Rp 6 juta. "Ini untuk hari biasa. Jika Lebaran, saya naikkan Rp 500 ribu."
Dengan harga yang kompetitif itu, penyewa kebanyakan memilih paket bulanan. "Ya, sama-sama untung. Konsumen untung karena dapat harga sewa murah, sementara kami juga tenang karena selama sebulan mobil sudah ada yang sewa." Kalau, toh, dipakai mudik hanya 7 - 10 hari, "Sisanya, kan, bisa dipakai untuk jalan-jalan di Jakarta."
Pelanggan Sani kebanyakan perorangan dari kawasan BSD dan sekitarnya. Selain menyewakan mobil sendiri, Sani juga menerima penitipan mobil dari orang lain. Yang penting, kata Sani, mobil yang akan dititipkan itu miliknya dan pemilik mau diajak kerjasama. "Jangan mau untungnya saja, tapi juga harus mau menanggung risiko."
Untuk kerjasama ini, pemilik mobil akan menerima uang sewa bulanan dari CMT. "Pokoknya, dipakai atau enggak, kami akan membayar bulanan. Kalau tidak dipakai, ya, risiko saya." Kebanyakan yang menitip adalah mereka yang membeli mpbil secara kredit. "Jadi, uang sewa untuk membayar angsuran. Nah, setelah tiga tahun, mobil itu sudah jadi miliknya."
Sukrisna / bersambung