Biasanya, kata Rossi, selepas kerja sore sekitar pukul 16.00 Ayu minta tolong pada salah seorang supir Bank, Sofyan, untuk diantarkan ke Cambridge karena dia selalu parkir mobil disana. Selanjutnya Sofyan meninggalkan korban di depan gedung dan tak mengetahui lagi kejadian selanjutnya.
Beberapa saat setelah ditinggalkan Sofyan, lanjut Rossi, Ayu sempat menghubungi rekan kerjanya Ani melalui telepon seluler." Pada Ani, Ayu mengabarkan kalau dirinya ditilang oknum yang mengaku polisi. Ani yang memiliki teman petugas kepolisian selanjutnya menghubungi teman polisinya itu." Oknum polisi yang menilang Ayu bhakan sempat ngomong dengan petugas kepolisian yang merupakan teman Ani. Namun apa isi pembicaraannya tak nyambung."
Beberapa jam setelah kejadian penilangan, Ayu sempat ngirim pesan singkat melalui BlackBerry Massanger (BBM) pada teman kerjanya Tri yang berisi, " Aku Butuh Pertolongan". Hanya saja setelah menyampaikan pesan singkat itu, telepon selular milik Ayu sudah tak aktif saat coba dihubungi kembali.
Akhirnya, Jumat (12/8) dua pasang suami istri Erwin Panjaitan dan istri Ria boru Hutabarat diciduk dari rumah mereka di Medan Marelan sekitar 05.00 subuh. Serta pasangan suami istri Suherman dan Eva di Srigunting,Sunggal
Menurut Ria, mereka membagi hasil rampokan di Hotel kawasan Sembahe." Kami punya hutang dan untuk kehidupan rumah tangga sehari-hari. Begitu pula dengan Suherman dan Eva. Kami nekat merampok. Kami berhasil mengumpulkan Rp 43 juta lebih. Saya member Rp 8 juta pada Eva dan Suherman.Setelah itu kami bingung mau menitipkan mobil itu pada siapa. Akhirnya kami titip mobil di peternakan ayam di Deli Serdang pada Indra."
Uang yang di diterima Suherman yang sehari-hari penarik becak, dibelikan rice coker dan peralatan rumah tangga lainnya." Selebihnya bayar hutang dan untuk kebutuhan hidup sehari-hari." Selama seminggu uang Rp 8 juta habis dipergunakan Suherman dan Eva untuk bayar hutang." Kami mau saja diajak merampok oleh Erwin karena butuh uang dan pasti dapat uang banyak dari rampokan itu."
Merampok Gubernur LIRA
Keberadaan Erwin sungguh tepat. Karena saat itu Ayu melanggar lampu merah dan tak menggunakan Safety Belt. Dengan seragam polisi, Erwin menghentikan laju kendaraan Ayu. Saat itu Ayu coba minta tolong agar tak ditilang. Bermodus agar tak dilihat warga Erwin coba naik ke mobil dan mengambil alih kemudi. Sedang, Suherman membuntuti bersama Ria dan Eva.
Ditengah perjalanan tanpa banyak tanya, " kami membekap Ayu. Saya melakban seluruh kepala Ayu dan dibantu suami mengoyak di hidung untuk bernafas. Saat itulah kami menguras semua uang Ayu dari ATM miliknya.Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju daerah Toba Samosir. Dalam perjalanan Ayu tak banyak teriak karena kepalanya semua ditutup lakban. Akibatnya kondisinya kritis sehingga kami panilk. Dengan spontanitas Suherman memukuli korban. Untuk memastikan sudah tewas Suherman mencekik sekali lagi leher korban menggunakan syal hitam."
"Setelah dipastikan tewas lalu kami buang ke pinggir jembatan. Saat akan mengangkat tubuhnya. Tiba-tiba celana Wahyuni lepas. Kami tak perduli lalu membuangnya. Lalu kami balik ke Medan," ujar Ria yang terlihat lusuh ini.
Menurut Ria, sebenarnya suaminya tak mau jadi polisi. Tapi," karena didesak orang tua terus akhirnya dia jadi polisi. Tapi, karena tak minat polisi suami sering mangkir dari pekerjaannya, hingga suami saya ditetapkan disersi . Akhirnya kami beternak ayam di rumah.Tapi, karena tetangga pada ribut dengan bau tahi ayam makanya usaha kami bangkrut,"tutur Ria hanya bisa pasrah dengan hukuman yang akan dijalani bersama suaminya.
Kapolreta Medan, Kombes Tagam Sinaga melalui Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki mengaku salah satu tersangka Brigadir Erwin Panjaitan juga pernah merampok dan memukuli Gubernur LIRA Sumut, H Rizaldi Mavi namun Rizaldi berhasil lolos. " Kemungkinan Erwin akan dipecat dari kepolisian." Saat ini Brigadir Erwin masih dirawat di RSU Bhyangkara Medan.
Debbi Safinaz