Perginya Si Anak Penurut dan Pintar

By nova.id, Rabu, 17 Agustus 2011 | 01:41 WIB
Perginya Si Anak Penurut dan Pintar (nova.id)

Perginya Si Anak Penurut dan Pintar (nova.id)
Perginya Si Anak Penurut dan Pintar (nova.id)

"Para tersangka (Foto: Debbi) "

Saat perampokan itu terjadi, jauh-jauh hari Ria dan Erwin sudah 'menggambar' dan mensurvey tempat tinggal dan aktifitas korban,karena mereka bertetangga." Pada hari naas itu saya dan Eva membuntuti Ayu dari kantor menuju rumah. Setibanya di simpang Pemda, suami saya dan Suherman sudah menunggu."

Keberadaan Erwin sungguh tepat. Karena saat itu Ayu melanggar lampu merah dan tak menggunakan Safety Belt. Dengan seragam polisi, Erwin menghentikan laju kendaraan Ayu. Saat itu Ayu coba minta tolong agar tak ditilang. Bermodus agar tak dilihat warga Erwin coba naik ke mobil dan mengambil alih kemudi. Sedang, Suherman membuntuti bersama Ria dan Eva.

 Ditengah perjalanan  tanpa banyak tanya, " kami membekap Ayu. Saya melakban seluruh kepala Ayu dan dibantu suami mengoyak di hidung untuk bernafas. Saat itulah kami menguras semua uang Ayu dari ATM miliknya.Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju daerah Toba Samosir. Dalam perjalanan  Ayu tak banyak teriak karena kepalanya semua ditutup lakban. Akibatnya kondisinya kritis sehingga kami panilk. Dengan spontanitas Suherman memukuli korban. Untuk memastikan sudah tewas Suherman mencekik sekali lagi leher korban menggunakan syal hitam."

"Setelah dipastikan tewas lalu kami buang ke pinggir jembatan. Saat akan mengangkat tubuhnya. Tiba-tiba celana Wahyuni lepas. Kami tak perduli lalu membuangnya. Lalu kami balik ke Medan," ujar Ria yang terlihat lusuh ini.

Menurut Ria, sebenarnya suaminya tak mau jadi polisi. Tapi," karena didesak orang tua terus akhirnya dia jadi polisi. Tapi, karena tak minat polisi suami sering mangkir dari pekerjaannya, hingga suami saya ditetapkan disersi . Akhirnya kami beternak ayam di rumah.Tapi, karena tetangga pada ribut dengan bau tahi ayam makanya usaha kami bangkrut,"tutur Ria hanya bisa pasrah dengan hukuman yang akan dijalani bersama suaminya.

 Kapolreta Medan, Kombes Tagam Sinaga melalui Kasat Reskrim Polresta Medan, AKP M Yoris Marzuki mengaku salah satu tersangka Brigadir Erwin Panjaitan juga pernah merampok dan memukuli Gubernur  LIRA Sumut, H Rizaldi Mavi namun Rizaldi berhasil lolos. " Kemungkinan Erwin akan dipecat dari kepolisian."  Saat ini Brigadir Erwin masih dirawat di RSU Bhyangkara Medan.

Debbi Safinaz