Di Jl. KH. Zainul Arifin, Malang pun terdapat warung makan yang banyak dikunjungi pembeli. Warung sederhana ini bernama Warung Buk. kata "Buk" ini berasal dari Bahasa Madura yang artinya kakak perempuan. Warung ini sudah ada sejak tahun 1942, tetapi awalnya berlokasi di kawasan Pasar Besar, Kodya Malang.
Yang pertama kali merintis warung ini adalah Hj. Nuriyah, dan setelah meninggal dunia usaha warungnya dilanjutkan oleh anaknya, Mustain (35). "Sejak dulu saya selalu ikut membantu ibu, jadi ketika ibu meninggal dunia, saya bisa melanjutkannya sampai sekarang ini," kata Mustain.
Di warung ini, Mustain menjual nasi putih yang diberi dendeng manis dan dendeng kelapa. Untuk lauknya, ada empal, paru, ayam dan jeroan sapi. Sementara sayurnya, ada sayur rebung atau nangka muda khas Madura. "Saat ini, saya sudah menambah menu baru, yaitu bali tahu, bali tulang muda, rawon dan kare," kata Mustain yang warungnya paling ramai pas jam makan siang
Karena sudah dikenal sejak lama, yang menikmati masakan di warungnya bukan hanya warga Malang saja, tapi juga pelanggan yang datang dari luar kota. "Pembelinya ada yang dari Surabaya, Pasuruan, bahkan dari Jakarta. Warung Buk buka mulai pukul 06.00 sampai pukul 14.00.