Ada 3 menu sate yang disajikan Asih. Sate kelopo daging campur lemak seharga Rp 15 ribu, sate daging atau campur jeroan seharga Rp 16 ribu, dan sate sumsum harganya Rp 17 ribu. Dengan uang 20 ribu, sudah bisa menikmati sate kelopo, nasi putih, dan segelas minuman. Namun, banyak pembeli yang tak puas hanya makan di situ. "Banyak yang pulangnya juga minta bungkus. Tidak sedikit yang bungkus sampai ratusan tusuk. Mungkin buat acara khusus."
Di saat lain, Asih juga kerap menerima pesanan untuk pesta. Asih sendiri yang hingga kini masih turun tangan mengolah sate, sementara warung dijaga putri tunggalnya. "Saya dan anak bergantian jaga warung, biar bisa istirahat. Nanti usaha ini bakal diteruskan anak saya," katanya seraya mengenang, Gus Dur juga pernah mencicipi satenya semasa menjabat presiden.
Asih bersyukur, usahanya berjalan lancar. Bahkan, tahun lalu ia salah satu penerima penghargaan Wanita Sukes Jawa Timur. Dari usahanya pula, ia dan keluarganya bisa berangkat haji. Sebagai wujud rasa syukurnya, hampir setahun ini ia menyediakan ambulans gratis bagi masyarakat tidak mampu. "Suami saya, Saluki, yang punya ide. Siapa saja boleh pakai. Kalau tidak mampu, semuanya gratis. Kalau ada yang mampu, cukup ganti uang bensin. Selama ini, sudah banyak yang menggunakan ambulans ini," katanya penuh rasa syukur.
Henry Ismono / bersambung