Awalnya, bisnis kue Ani hanya berskala rumahan dan dimulai dari nol. Ia hanya memanfaatkan kukusan nasi, mixer dan peralatan memasak di dapur. Lama-kelamaan, dari keuntungan yang diperolehnya, Ani bisa mencicil sejumlah alat yang bisa membuat bisnisnya makin produktif. Berikut tips yang dibagikan Ani:
1. Penentuan Target MarketCiptakan produk unik dan spesifik, yang membedakan dengan produk sejenis.
2. ProduksiBagi pemula, kendala utama adalah menentukan waktu produksi untuk menyelesaikan pesanan dalam jumlah banyak, sekaligus menjaga cupcake tetap fresh dan enak.a. Kenali alat dan kapasitas produksi.b. Hitung waktu produksi.c. Cara penyimpanan. Agar tahan lama, simpan dalam lemari es atau freezer. Jika menggunakan cup mangkuk siap pakai, tutup cupcake dengan butter cream atau ganache sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.d.Persiapkan bahan baku. Hitung jumlah kue dalam satu resep dan maksimal kue yang dapat dimasukkan dalam oven untuk satu kali panggang.
3. Penentuan Harga Juala. Menghitung total biaya.Biaya Tetap: menggunakan salah satu resep:- telur= 4butir/16butir x harga telur per kg Rp 15.000 = Rp 4.688-gula pasir= 125gr/1000gr x harga gula per kg Rp 12.000 = Rp 1.500-tepung= 125gr/1000gr x harga tepung per kg Rp 10.000 = Rp 1.200-mentega= 100gr/1000gr x harga mentega per kg Rp 72.000 = Rp 7.200-susu bubuk= 1sdm = 25gr ukuran sachet = Rp 1.000-baking powder= Rp 300-garam = Rp 100-vanili = Rp 100Total Biaya Tetap: (4688+1500+1200+7200+1000+300+100+100)= Rp 16.088Biaya Tidak Tetap= 30% x Rp 16.088 = Rp 4.826Total Biaya= Rp 16.088 + Rp 4.826 = Rp 20.914 dibulatkan menjadi Rp 21.000
Tentukan persentase keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan adalah 70 sampai 100 persen dari harga pokok. Jika ingin mendapatkan keuntungan 70 persen, maka kalikan persentase keuntungan dengan harga pokok cupcake.
Harga jual= Rp 21.000 + (70 % x Rp 21.000) = Rp 35.700 untuk 12 cupMaka harga 1 cup tanpa topping = Rp 35.700/12 = Rp 2.975