Serunya Jalani Dua Profesi Unik (1)

By nova.id, Kamis, 31 Maret 2011 | 17:07 WIB
Serunya Jalani Dua Profesi Unik 1 (nova.id)

Bagi Abet, tak ada masalah saat harus menjalani dua profesinya. Kendati harus bedigasan (melawak) di atas pangggung, namun tak mengurangi kewibawaanya ketika harus menghadapi siswa di kelas. "Mereka tetap menaruh rasa hormat kepada saya," ujar Abet yang bersama Njleput sering menjuarai lomba lawak di Surabaya.

Uniknya, Abet juga sudah menularkan ilmu melawak kepada tiga siswanya, yaitu Joshua, Hansen dan Azis, yang membuat grup lawak Patras. Bahkan, Patras pernah meraih juara dua pada lomba lawak Piala Dunia Tawa TPI. Tak hanya itu, saat memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2009, grup Njleput dan Patras berkolaborasi melawak selama 10 jam, 10 menit, 10 detik di sekolah mereka.

Ide lawakan, kata Abet, bisa datang dari mana saja. Bahkan, tak jarang ide-ide segar muncul dari para siswanya. "Siswa saya baik-baik, kalau punya teka-teki lucu atau ide kocak, sering dibagi ke saya. Intinya, untuk bisa menciptakan lelucon diperlukan kecerdasan merespons dari pasangan lawak kita," kata Abet membuka rahasianya.

Selama jadi pelawak, ada satu pengalaman unik yang Abet alami, tepatnya terjadi dua tahun lalu. Sehari menjelang final lomba lawak Srimulat Manggung Keliling (SMK), istrinya meningal dunia akibat kanker. "Meski sedih, saya harus tetap profesional. Bersyukur, grup saya juara dua," cerita Abet yang juga rajin memberi khotbah persekutuan doa di gereja.

Gandhi/ bersambung

Foto-foto: Gandhi