Kendati menekankan kerja profesional, Tanya tak melarang terapisnya menerima tips dari pelanggan. Karena itu, Tanya tak pelit membawakan bahan-bahan lulur lebih buat pelanggannya. "Awalnya takut kecolongan, makanya kami sediakan lulur dalam jumlah pas. Nyatanya, di lapangan suka ada pelanggan yang minta tambah. Sayang juga kalau enggak diladeni. Sebab kadang suami atau saudaranya tiba-tiba pengin ikut dipijat. Tapi kami hanya membatasi per hari hanya memijat 5 orang. Saat ini kami baru punya empat terapis."
Salah satu terapis Tanya, Cucun (36), asal Garut. Menurutnya menjadi terapis dari rumah ke rumah itu enak karena pemasukannya lumayan. Dalam sebulan ia bisa memperoleh penghasilan Rp 2 juta, belum termasuk tip. Rata-rata per hari ia memijat 5-6 orang. "Bisa buat menyekolahkan anak-anak. Tidak enaknya, kalau cuaca tidak bersahabat apalagi kalau banjir, sementara saya harus tetap datang," tuturnya.
Nove / bersambung