Roda kehidupan memang begitu cepat berputar. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Wawan, Dowe, Budi, Cak Mat dan Lukin. Belum genap setahun yang lalu, mereka hanyalah pengamen jalanan yang berkeliling dari terminal satu ke terminal lain di Surabaya.
Ide untuk mengikuti audisi IMB berasal dari Wawan. Tadinya Budi mengaku skeptis untuk menyanggupi ajakan Wawan ikut audisi.
Namun Wawan terus mencoba meyakinkan teman-temannya. Akhirnya, berbekal modal nekad, lima pemuda ini mencoba peruntungan. "Saat itu kami sama sekali tak punya uang. Untuk makan siang dan beli rokok, kami mengamen dari orang-orang yang sama-sama ikut audisi. Pulangnya, ya, mengamen lagi," cerita Cak Mat mengingat.