Duel Terakhir Putri Ayu vs Klantink

By nova.id, Rabu, 27 Oktober 2010 | 17:03 WIB
Duel Terakhir Putri Ayu vs Klantink (nova.id)

Duel Terakhir Putri Ayu vs Klantink (nova.id)
Duel Terakhir Putri Ayu vs Klantink (nova.id)

"Klantink (Foto: Agus Dwianto) "

KLANTINK Masih Anak Jalanan

Roda kehidupan memang begitu cepat berputar. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Wawan, Dowe, Budi, Cak Mat dan Lukin. Belum genap setahun yang lalu, mereka hanyalah pengamen jalanan yang berkeliling dari terminal satu ke terminal lain di Surabaya.

Ide untuk mengikuti audisi IMB berasal dari Wawan. Tadinya Budi mengaku skeptis untuk menyanggupi ajakan Wawan ikut audisi.

Namun Wawan terus mencoba meyakinkan teman-temannya. Akhirnya, berbekal modal nekad, lima pemuda ini mencoba peruntungan. "Saat itu kami sama sekali tak punya uang. Untuk makan siang dan beli rokok, kami mengamen dari orang-orang yang sama-sama ikut audisi. Pulangnya, ya, mengamen lagi," cerita Cak Mat mengingat.

Tapi itu masa lalu. Sekarang, Klantink merambah panggung yang lebih besar dan lebih glamor. Penampilan mereka setiap minggu disukai masyarakat Indonesia. Buktinya, hingga babak grandfinal, Klantink hampir tak pernah berada di urutan dua terbawah. Komentar juri untuk mereka pun selalu membesarkan hati. Walau begitu, masih banyak pula yang mencibir mereka.

Toh sejak awal, motivasi Klantink mengikuti IMB bukan untuk menang. Kakak beradik Cak Mat, Dowe dan Lukin malah setuju ikut IMB demi bertemu kembali dengan ibu yang sudah beberapa tahun menghilang dari kehidupan mereka.

"Kami bayangkan kalau kami tampil di televisi, ibu bisa melihat dan menemui kami," ujar Cak Mat. Misi ini, imbuh Dowe, sudah tercapai. Beberapa episode lalu memang, pihak Trans TV membawa sang ibu ke panggung IMB. Ketiga saudara inipun dibuat terharu-biru di depan kamera.

Kehidupan finansial para anggota Klantink kini juga sudah sangat berubah. Sekarang, Klantink memiliki mimpi baru. Selepas dari IMB, grup musik ini bercita-cita untuk memiliki lagu sendiri dan membuat single rekaman.

Kalaupun ada yang mereka rindukan dari kehidupan jalanan mereka, adalah mengamen. Maka, jika nanti ada kesempatan pulang ke Surabaya, hal pertama yang akan dilakukan Klantink adalah mengunjungi teman-teman sesama pengamen. "Habis itu pengen ngamen. Uangnya dibagikan ke teman-teman semua," ujar Budi.

Ajeng