Ia justru mengingatkan, "Yang harus diwaspadai, tahun 2011 nanti. Kita semua harus waspada karena negara akan lebih hancur. Lebih parah daripada tahun 1997. Ini tidak bisa ditawar!" ujar Ani sambil menegaskan, ia bukan ingin menakut-nakuti masyarakat Indonesia. "Waspada maksudnya antara lain jangan emosional, tidak menghasut, dan tidak mencari kambing hitam. Sifat serakah manusia yang selalu ingin memperkaya diri dan menguasai alam juga harus dihilangkan, agar alam tidak marah. Energi alam selalu positif, sementara keserakahan manusia lah yang membuat mereka sendiri memiliki energi negatif."
Kehancuran tahun depan, menurut Ani, antara lain disebabkan tingkah laku manusia yang saling membinasakan dan bencana skala besar yang beruntun. Ada banjir, gunung meletus, dan gempa bumi. Bahkan, ramalan Ani, tsunami juga akan melanda sebuah kota yang enggan ia sebutkan namanya. "Yang paling parah adalah sebelah barat Sumatera yang patahannya luar biasa dan dampaknya sampai ke Jawa bagian selatan."
Kok, begitu menyeramkan? "Tak usah terlalu cemas. Sebetulnya semua bencana tak lepas dari nama Indonesia yang tidak cocok dengan tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1945. Saya sudah beberapa kali mengusulkan hal ini pada beberapa pejabat tinggi sejak beberapa tahun silam. Seharusnya para budayawan Indonesia dari berbagai suku berkumpul untuk menciptakan nama. Jangan Indonesia." Wah...
Henry, Gandhi , Debbi, Hasuna