Kasus Facebook, Ari Tiga Kali Setubuhi Nova

By nova.id, Rabu, 10 Februari 2010 | 11:51 WIB
Kasus Facebook Ari Tiga Kali Setubuhi Nova (nova.id)

Pada hari Jumat di kediaman pamannya yang menjadi anggota DPR, Nova untuk pertama kalinya ditemui Ari. Esok harinya, Nova menghilang hingga ditemukan Senin.

Nova sendiri bersama orangtuanya tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur Mereka datang ke Jakarta sejak pekan lalu untuk menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya.

"Jadi kemarin itu merupakan pertemuan pertama kali. Selama dua hari, tersangka membawa korban ke rumah orangtuanya di Cijeruk, Serang, Banten. Ibu tersangka sempat keberatan karena putranya itu membawa seorang anak gadis ke rumahnya," papar Boy.

Ari merupakan anak pertama dari keluarga broken home. Ibu dan ayahnya bercerai. Dia juga putus sekolah dan hanya mengenyam bangku pendidikan sampai kelas 2 SMK di Tangerang.

Selain ke rumah ibunya di Serang, Ari juga membawa Nova ke rumah ayahnya, Fahrurozi, di Periuk, Kota Tangerang. Fahrurozi sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik.

Ari selalu nongkrong di warnet untuk bisa mengakses internet. Sebab, di rumah orangtuanya tidak tersedia komputer. "Di rumah saya, apalagi di rumah ibunya, tak ada komputer. Jadi dia selalu ke warnet," kata Fahrurozi dalam wawancara dengan TVOne.

Fahrurozi ikut gelisah ketika Ari membawa anak gadis ke rumahnya pada Sabtu (6/2). Dia pun meminta Ari untuk memulangkan Nova karena takut dicari orangtuanya, tetapi gadis itu malah menangis.

"Saya tak tahu lagi di mana mereka karena pada hari Minggu mereka berdua sudah pergi dari rumah saya. Dari televisi saya baru tahu bahwa ternyata Ari membawa gadis itu ke rumah ibunya di Serang," kata Fahrurozi.

Kekerasan seksual

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, mengatakan apa yang dilakukan Ari Power merupakan bentuk kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Ari jelas melanggar UU Perlindungan Anak. "Ancamannya bisa 5 sampai 15 tahun penjara," kata Arist.

Fenomena yang dialami Ari dan Nova ini, kata Arist, merupakan bukti kecanggihan teknologi informasi dan jejaring Facebook. Menurut dia, Facebook berguna sebagai jejaring sosial namun banyak disalahgunakan oleh sebagian orang. Bahkan kecanggihan teknologi saat ini dimanfaatkan orang untuk modus-modus kejahatan.

Komnas PA mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak remaja dan yang baru beranjak dewasa, agar tidak mudah percaya jika berinteraksi dengan seseorang di facebook. Orangtua juga diimbau untuk proaktif memberikan saran kepada anak- anaknya yang gemar main Facebook.

"Keluarga mesti ekstraperhatian kepada anak remajanya. Bagi anak remaja, bermain Facebook adalah sebagai tempat curhat karena kurangnya perhatian dari orangtua. Karena itu, orangtua zaman sekarang jangan sampai gagap teknologi, harus bisa memperhatikan pengaruh perkembangan kemajuan teknologi terhadap anaknya," tutur Arist.

.

Dedy/wartakota