Minum Obat, Jadi Manusia Ikan

By nova.id, Senin, 8 Maret 2010 | 00:23 WIB
Minum Obat Jadi Manusia Ikan (nova.id)

Obat diminum, namun sakitnya tak juga reda. Karena merasa kepanasan, Agus kemudian menambahnya dengan minuman penyegar tenggorokan. Namun setelah itu malah timbul bintik gatal di kedua pipinya. Ia kemudian periksa ke mantri kesehatan dan diberi obat.

"Saya pikir hanya keringet buntet (gatal karena keringat). Ini setelah saya bawa ke mantri kesehatan," lanjut Agus. Seperti warga desa lainnya, setiap kali ada gangguan kesehatan, warga selalu menjadikan mantri kesehatan sebagai pilihan utama. Cukup dengan Rp 25.000 sudah termasuk pemeriksaan dan obat.

Agus mengaku saat itu diberi obat untuk menyembuhkan gatal-gatal. Akhirnya, Agus pulang membawa enam lembar obat. Masing-masing lembar berisi 12 pil. "Saya diminta minum sehari tiga kali. Sakali minum tiga pil," kata Agus.

Beberapa hari setelah pil nyaris habis, justru tubuhnya semakin gatal-gatal. Keluarga pun memutuskan kembali memeriksakan Agus ke mantri tersebut. "Saya kemudian disuntik oleh Pak Mantri," kata Agus. Bukan mereda, malah sekujur tubuhnya terasa gatal dan kulit mengelupas. Karena tidak punya uang, keluarga tidak membawanya ke rumah sakit. Apalagi Agus tak masuk Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), meski tergolong keluarga tidak mampu.

"Saya pikir kalau keluarga tidak mampu, berobat di rumah sakit pasti gratis. Ternyata tidak, karena tidak punya kartu Askeskin. Anak saya sempat sekitar 10 hari dirawat di Gambiran (RSUD Gambiran Kota Kediri)," kata Sami.

Tak Kuat Biaya Karena tidak mendapatkan fasilitas Jamkesmas, maka selama 10 hari dirawat di RSUD Gambiran itu menghabiskan banyak biaya. Sampai-sampai harus menjual apa saja yang menjadi milik keluarga ini. Karena tak kuat dengan ongkos perawatan dan wira-wiri ke RSUD yang jaraknya sekitar 40 km, maka Agus dibawa pulang.