Pihak Venna kabarnya langsung berang menanggapi berita seputar dugaan bukti perselingkuhan itu. Benar begitu?
Saya enggak masalah, itu hak setiap orang. Namanya mengeluarkan pendapat, saya yakin setiap orang akan bilang pendapatnya yang paling benar. Subjektif lah dan itu hak mereka sepenuhnya untuk mengatakan apapun. Tapi sekali lagi, saya tegaskan itu tidak ada yang dibuat-buat atau rekayasa.
Kalaupun harus dikonfirmasi, silakan saja konfirmasi untuk membuktikan itu. Menurut saya, ini, kan, pengadilan agama. Masalah hati dan perasaan bukanlah hal yang vital untuk membuktikan siapa yang salah atau siapa yang benar. Toh, buat saya, dengan semakin banyak bukti justru semakin beban buat saya.
Jika ternyata bukti itu tidak benar dan Anda dituntut, siap?
Tidak masalah. Sebab apapun itu, silakan dibuktikan karena memang sama sekali tak ada rekayasa. Nantinya juga akan lebih terbuka, kok, kalau memang harus dibuktikan. Dan coba tunjukkan ke saya omongan saya di media yang mana yang mengatakan kalau dia selingkuh, karena memang saya enggak pernah omong soal itu.
Proses sidang perceraian ini tampaknya masih akan berjalan lama. Bagaimana reaksi anak-anak?
Ini memang bukan sebuah keputusan yang sekonyong-konyong datang, karena semua ini terjadi melalui sebuah proses yang sangat lama. Anak-anak, saya rasa juga sudah mengetahuinya, karena mereka mengikuti, mendengar, dan melihat secara langsung. Sampai akhirnya pada satu titik saya melihat mereka sudah berada pada posisi pasrah dengan keputusan terbaik yang diambil oleh saya dan ibunya.
Tapi saya yakin mereka anak-anak yang sayang kepada kedua orangtuanya dan tidak akan putus silahturahmi dengan orangtuanya. Jika ada hal-hal yang dirasakan kurang nyaman, mungkin itu yang harus diperbaiki. Mereka hanya berharap pasca masalah perceraian ini tidak ada lagi konflik yang berkepanjangan.
(Melihat kasus perceraian kedua orangtuanya, Verrel Bramasta, putra sulung Ivan dan Venna, mengaku cukup mengetahui dengan pasti konflik yang terjadi dalam rumah tangga kedua orangtuanya. Kendati harus menelan kekecewaan melihat perceraian orangtuanya, namun Verrel berusaha tegar menghadapinya.
"Menurut aku, masalah ini memang complicated sekali, dan jujur sampai sekarang rasa kecewa itu masih ada. Semua rasanya campur aduk dan ada masa di mana aku susah banget menerima ini semua. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai beradaptasi dengan situasi ini," ungkap Verrel.
Kasus perceraian kedua orangtuanya juga membuat Verrel sempat mengalami masa-masa di mana ia mulai menjauh dari lingkungan sekitarnya. "Dulu, rasanya aku mau di rumah saja dan sibuk dengan diri sendiri. Tapi, kan, semua berlalu, ya, jadi pelan-pelan kembali bersosialisasi, meski tidak lagi melihat dunia dari kacamata yang sama seperti dulu. Karena kalau dulu, kan, belum tahu, ya, rasanya seperti apa, sampai akhirnya merasakan sendiri ternyata perceraian orangtua itu seperti ini. Memang cukup berdampak besar buat kami, terutama Athalla yang jadi jauh lebih pendiam dan tertutup setelah masalah ini. Susah untuk menguatkan dia, karena memang hanya orang-orang tertentu saja yang mengerti sifat Athalla. Sampai sekarang pun dia belum bisa mengeluarkan isi hatinya.")
Oh ya, soal hak asuh bagaimana?