Cerita di Balik Metamorfosa Kirana

By nova.id, Sabtu, 26 Mei 2012 | 23:52 WIB
Cerita di Balik Metamorfosa Kirana (nova.id)

Cerita di Balik Metamorfosa Kirana (nova.id)

"Foto: Eng Naftali/Nova "

Sebuah pengalaman spritual membukakan mata hati Kirana Larasati (24). Artis yang namanya melambung lewat sinetron Azizah ini memilih meninggalkan dunia sinetron dan film. Juga, yang lebih penting lagi, mengucapkan selamat tinggal pada narkoba dan alkohol.

Apa saja, sih, kebiasan buruk di masa lalu?

Saya pernah jadi pecandu alkohol dan memakai narkoba. Tapi bukan pecandu narkoba, lho. Dulu, setiap hari tidak lepas dari alkohol. Lemari es penuh dengan bir. Meski punya kebiasaan buruk itu, saya tidak sakit, lemas, pucat, atau mengeluarkan bau tidak sedap. Perubahan yang paling signifikan terlihat dari senyum dan kekuatan dari dalam. Auranya jadi enggak enak. Tapi waktu itu saya cuek saja. Ternyata itu cara berpikir yang salah. Sekarang saya malu mengingat pernah melakukan semua itu.

Jadi, sekarang sudah stop?

Sekarang sudah tidak. Nah, teman-teman yang mengenal saya di zaman "warna-warni" (baca: sinetron), menganggap saya yang sekarang sedang mencari jati diri. Banyak yang bilang saya berubah, padahal mereka enggak tahu sebelumnya saya seperti apa.

Kok, bisa jadi pecandu alkohol?

Sejak saya kecil, orangtua cerai. Saya jadi serba bingung. Kalau liburan bingung karena mereka tarik-tarikan. Saya juga bingung mengapa orangtuanya jadi banyak. Faktor itu ada meski beberapa persen saja. Salahnya, saya biarkan beberapa persen itu menguasai diri saya. Belum lagi saya mencari uang di umur yang seharusnya belum bekerja. Saya kesepian, stres, depresi, marah karena tidak suka kerja, dendam, dan sedih. Saya merasa tidak ada yang mengerti saya. Lalu, ketika bertemu teman yang bisa mengerti, eh, ternyata salah. Meski begitu bukan berarti saya tidak cinta pada orangtua saya.

Bagaimana reaksi mereka?

Orangtua tahu tapi tidak ada waktu untuk mengobrol. Mereka tetap mengoreksi gaya saya berpakaian yang terlalu minim, saya cuek saja. Sebenarnya, saat itu saya mematikan kesempatan orang lain untuk mengkritik saya. Itu sangat disayangkan

Apa yang akhirnya membuat semuanya berubah?

Saya pernah jauh dari Tuhan, tak peduli kalau Tuhan mau marah. Lalu ada sebuah peristiwa di malam hari yang membuat saya berubah total. Kejadiannya di kamar saya, Juni 2011, sepulang dari acara Hitam Putih di mana saya jadi bintang tamu.

Apa yang terjadi?