Cerita di Balik Metamorfosa Kirana

By nova.id, Sabtu, 26 Mei 2012 | 23:52 WIB
Cerita di Balik Metamorfosa Kirana (nova.id)

Cerita di Balik Metamorfosa Kirana (nova.id)
Cerita di Balik Metamorfosa Kirana (nova.id)

"Berhenti dari sinetron, Kirana fokus merintis bisnis. (Foto: Eng Naftali/NOVA) "

Benar sudah memutuskan berhenti total dari dunia keartisan?

Berhenti total, sih, tidak. Yang saya lepas itu dunia akting seperti main FTV, sinetron, atau film. Tapi saya tetap ada di dunia entertainment. Saya masih nyanyi bersama band bernama Fokustik, jadi bintang tamu, foto buat majalah, atau kegiatan off-air lainnya.

Setelah "bersih" dari kebiasaan buruk, bagaimana tanggapan orang terdekat?

Orangtua senang. Ayah lebih tenang karena melihat pola hidup saya sudah membaik, Ibu juga bahagia karena anak perempuannya sekarang punya warna kulit yang lebih cerah. Dulu saya, kan, suka pakai celana pendek, sekarang sudah tertutup. Ke mana-mana pakai rok. Kalau roknya selutut, pakai stocking.

Omong-omong, sibuk apa setelah berhenti berakting?

Saya mengurusi bisnis toko gadget bernama Fosfor. Ada juga toko barang vintage dan unik namanya Wicked dan pusat refleksi di Ratu Plaza Jakarta. Selebihnya, bernyanyi bareng Fokustik. Bikin band ini awalnya ide dari Mas Deddy (Deddy Corbuzier, Red.). Ngumpulin orang-orang di band ini juga harus hati-hati. Saya melihat karakter mereka, menjaga diri agar enggak "kecolek" sedikit pun karena saat itu masih rentan. Walaupun sekarang sudah semakin kuat tapi saya enggak mau membuka celah sedikit pun.

Alhasil kami membawakan lagunya Bang Oma (Rhoma Irama, Red.) yang judulnya Mirasantika. Misi kami membawakan lagu untuk sosial. Kalaupun mau menyanyikan lagu cinta, harus yang membangun dan bikin bahagia. Saya tidak mau menyanyikan lagu tentang kehancuran hati dan hidup.

Sempat minta izin ke Rhoma Irama?

Dorong-dorongan minta izinnya. Ya, yang paling tua lah yang maju. Ha ha ha... Akhirnya Mas Deddy menghubungi Bang Oma via telepon. Kata Bang Oma, "Lihat nanti." Soalnya dia tidak pernah memberikan lagunya ke orang lain dan lagu Mirasantika sudah ada kontrak dengan Jepang.

Seminggu kemudian, saya dan teman-teman di Fokustik, Sandi dan­ Billy Beatbox, memutuskan merekam lagu itu dan mengunggahnya di YouTube lalu ke rumah Bang Oma untuk memperlihatkan hasilnya. Dia langsung memperbolehkan kami menggunakannya secara gratis. Itu momen yang sangat precious!

Soal pendapatan, pasti berbeda, dong, dengan honor di sinetron?

Drastis berubahnya. Sekarang bisa turun 70-80 persen. Ha ha ha. Walau begitu saya masih tetap bisa jalan-jalan, makan enak, dan tidak kekurangan. Anehnya, setelah saya membuat pengakuan berhenti dari dunia akting, dua hari kemudian ada tawaran. Makin ke sini tawaran peran yang ditawarkan semakin bagus. Begitu pula dengan honornya. Namun sampai sekarang saya bilang, "Tidak!"

Bagaimana dengan soal pendamping?

Saya takut. Lebih baik tidak didekati lelaki. Setidaknya, tahun ini enggak mau memikirkan soal pernikahan. Saya sudah cukup bahagia bisa merasakan cinta dari Tuhan dan orang-orang sekitar. Kalau dulu, selagi berpenampilan "warna-warni", banyak orang yang tertarik. Tapi setelah saya berterus terang seperti ini, apa ada yang mau menerima saya secara ikhlas?. Mungkin saja ada orang yang di depannya tulus tapi kenyataanya tidak dan suatu hari nanti akan mengungkit semua kesalahan saya. Lebih baik berhati-hati. Toh, sekarang sudah tidak merasa kesepian lagi.

Oh, ya, kenapa sekarang jadi berpenampilan serba hitam-hitam?

Banyak pertanyaan, apakah perubahan ini gara-gara saya masuk manajemen Corbuzier. Memang tidak banyak yang tahu, dari kecil saya sudah suka pakai baju hitam karena tidak pede dengan warna kulit. Mungkin pernah melihat, selama setahun-dua tahun lalu saya pernah memakai baju warna-warni di zaman masih berakting. Itu sebenarnya saya sedang mencoba menjadi orang lain. Saya coba membangkitkan rasa percaya diri dan menjadi orang asyik. Ketika kembali ke jalan saya, saya sudah tidak mau lagi berpura-pura. Saya yang sekarang, ya, seperti ini. Pakai korset dan rok panjang bergaya burlesque. Sederhana saja.

 Dorris Jane Nainggolan