Keputusan Satu Menit Manoj Punjabi

By nova.id, Jumat, 2 Januari 2009 | 10:44 WIB
Keputusan Satu Menit Manoj Punjabi (nova.id)

Keputusan Satu Menit Manoj Punjabi (nova.id)

""

Hanya keledai yang terperosok dua kali ke lubang yang sama. Tak ingin film Ayat-Ayat Cinta (AAC) gagal di pasaran seperti film perdananya, Manoj mengawal pembuatan film ini dari awal sampai akhir. Hasilnya? AAC berhasil menjaring penonton terbanyak tahun ini.

Sukses dengan sinetron, aku merasa sudah saatnya membuat film. Akhirnya di akhir tahun 2005 kami mulai mencari skenario. Ketika aku sedang berlibur dengan keluarga di Amerika, Jamal, Public Relation MD, menelepon.

Dia bilang ada sebuah buku berjudul Ayat-ayat Cinta (AAC) laris sekali. Aku langsung minta dia untuk ceritakan aku isi buku itu dalam satu menit! Aku bilang, benar-benar dalam satu menit aku harus tahu apa isi buku itu.

Setelah Jamal menceritakan, aku langsung memutuskan, YA! Aku ingin membuat film dari buku itu. Aku bilang, I want it now ! Aku juga meminta Jamal untuk pergi menemui penulis bukunya, Habiburrahman El Shirazy, ke Solo saat itu juga. "Enggak boleh berangkat besok, harus saat itu juga! Undang Habib ke Jakarta untuk membicarakan semuanya," ucapku saat itu.

Januari 2006, aku bertemu dengan Habib dan langsung membicarakan keinginan kami membuat AAC versi layar lebar. Habib bilang dia ingin diberikan waktu untuk salat tahajud dulu sebelum menjawab iya atau tidaknya. Pasalnya, dia mendapat tiga tawaran yang sama, aku enggak tahu dari mana saja.

Keesokan harinya, Habib datang menemui aku dan dia bilang dia memilih MD. Aku langsung mencari sutradara yang tepat untuk film ini. Sampai enam bulan kemudian, aku melihat film karya Hanung Bramantyo berjudul Jomblo. Hanung beragama Islam dan lulusan Muhammadiyah, aku pikir dia adalah orang yang pas untuk film ini.

Aku langsung panggil Hanung, dan dia bertanya mengapa aku mau membuat film ini. Aku katakan bahwa lebih dari 85 persen warga Indonesia beragama Islam, kita mau kasih apa bila tidak film ini? Dia pun setuju dan kami langsung bergerak cepat. Kami langsung kirim kru beberapa kali studi dan survey ke Kairo. Sementara itu scrip-nya juga berjalan beriringan.