Cegah Risiko Kanker Sejak Dini dengan Pola Makan Sehat

By , Senin, 3 Agustus 2015 | 05:40 WIB
Pola makan sehat untuk mencegah risiko kanker sejak dini (Nova)

Kanker adalah penyakit nomor dua yang sangat menakutkan bagi kesehatan manusia, setelah AIDS tentunya. Selain beragamnya jenis penyakit kanker, serangan kanker terjadi begitu saja dan sangat cepat. Penyebabnya pun seringkali tidak terduga serta di luar sikap waspada kita menjaga kesehatan.

Fakta soal penyakit kanker datang dari sebuah studi yang merilis pada awal tahun lalu mengenai penyakit kanker. Studi tersebut berhasil menemukan bahwa dua dari tiga kasus penyakit kanker terjadi secara acak akibat mutasi gen yang mengakibatkan berkembangnya tumor.

Nah, kalau sudah begini, bagaimana cara mencegah risiko penyakit kanker sejak dini? Sementara, para pakar kesehatan mengungkapkan bahwa tidak ada yang dapat memastikan Anda terbebas dari diagnosis penyakit kanker, atau dengan kata lain semua orang berisiko terserang penyakit kanker.

Baca: Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Payudara?

Menariknya, sebuah ulasan khusus di ecancermedicalscience mengutarakan seputar pola makan sehat untuk mencegah risiko kanker sejak dini. Makanan sehat dan bernutrisi nyatanya sangat penting pengaruhnya bagi kesehatan tubuh.

“Makanan bergizi, sehat dan bernutrisi erat kaitannya sebagai benteng pertahanan tubuh dari ancaman penyakit kanker,” ujar Anna Taylor, R.D., dietitian klinis di Cleveland Clinic.

Baca: Antisipasi Awal Gejala Kanker Rahim Bagi Ibu Hamil

Berikut dua fakta soal penyakit kanker yang berkorelasi dengan pola makan sehat untuk mencegah risiko kanker sejak dini.

Ukuran lingkar pinggang yang besar = risiko kanker yang lebih besar Luca Mazzarella, M.D., Ph.D., seorang pengamat kesehatan penyakit kanker dari European Institute of Oncology di Italia, mengatakan bahwa indeks massa tubuh yang lebih besar dari 18,5 namun lebih rendah dari 25 adalah standar ukuran terbaik untuk memproteksi tubuh dari risiko penyakit kanker.

Ini mengartikan jika kelebihan indeks massa tubuh dapat meningkatkan risiko kanker bahkan hingga 43 persen. Lemak tubuh yang berkorelasi dengan berat badan ternyata memicu kadar tubuh untuk memproduksi zat inflamasi yang mana akan mendorong pertumbuhan sel kanker lebih cepat.

Baca: Mengherankan, Perempuan ini Terserang Kanker Rahim Selama Hamil

Sedangkan, sel lemak yang juga memproduksi esterogen juga memperbesar ancaman terhadap risiko kanker payudara pada perempuan. Tapi, penelitian ini pun tidak menganjurkan Anda menjalani diet ekstrem demi mencegah risiko kanker sejak dini.

“Keseringan mengonsumsi pil diet secara aktif meningkatkan risiko kanker. Pasalnya, pil diet banyak mengandung vitamin, mineral dan antioksidan yang berkontribusi langsung terhadap kelenjar endokrin,” ungkap Anna.

Baca: Bahaya, Asap Dapur Saat Memasak Picu Risiko Kanker Nasofaring

Menu sehat bernutrisi untuk melawan kanker Berdasarkan sebuah penelitian kesehatan, pola diet non daging dan dengan mengonsumsi jenis makanana berbasis tumbuhan seperti sayur dan buah dapat mengurangi risiko penyakit kanker.

Belum lagi jika pola diet dan makan sehat tersebut dilengkapi dengan kombinasi asupan gandum dan biji-bijian kata serat serta rendah lemak, gula dan garam untuk memperkecil segala jenis risiko kanker secara signifikan.

“Penting untuk tahu, ketika semua penelitian mendukung asupan makanan sehat kaya nutrisi yang komponennya berkorelasi mengurangi risiko kanker, maka segala jenis suplemen bernutrisi yang biasa dikonsumsi masyarakat justru tanpa disadari punya pengaruh besar memicu kanker,” papar Anna.

Baca: Hati-hati, Terlalu Banyak Konsumsi Suplemen Diet Berisiko Kanker!

Sayangnya di segala macam kasus, didiagnosis terkena penyakit kanker sebenarnya bukan berada di luar kontrol manusia. Risiko kanker bisa dicegah dan diminimalisasi, setidaknya seperti ucapan Mazzarella yang menekankan cara terbaik menghindari risiko penyakit kanker sejak dini dengan berhati-hati dengan apa yang Anda makan, atau menjalani pola makan sehat.

Sumber: womenshealth