Waspada! Jarak Kehamilan Kurang dari 1 Tahun Berisiko Osteoporosis

By , Kamis, 13 Agustus 2015 | 06:32 WIB
Jarak kehamilan yang terlalu dekat bisa meningkatkan risiko osteoporosis pada perempuan. (Nova)

Apa hubungan kehamilan dengan osteoporosis? Sebuah studi terbaru mengungkapkan jika jarak kehamilan kurang dari satu tahun berisiko osteoporosis pada perempuan. Meski ancaman osteoporosis tidak langsung dialami oleh mereka, namun studi tersebut menyatakan bahwa jarak kehamilan yang terlalu cepat berisiko terkena osteoporosis.

Para peneliti tersebut membandingkan sejarah reproduksi 239 perempuan pasca menopause yang mengidap osteoporosis dengan 298 perempuan berumur sama yang tidak mengalami penipisan tulang.

Mengejutkannya, jarak kehamian kurang dari 12 bulan meningkatkan risiko osteoporosis hingga empat kali pada perempuan.

Baca: Apa Itu Kehamilan Berisiko Tinggi?

“Sebenarnya dari studi sebelumnya kami sudah mengetahui bahwa osteoporosis berdampak langsung dengan kehamilan serta variabel lainnya dalam sejarah kebidanan seperti menyusui dan usia ketika kehamilan pertama. Kami yakin jika sebaiknya perempuan menunggu dua tahun setelah kehamilan pertama,” ungkap dr. Gulcin Sahin Esroy, pemimpin studi dan peneliti dari Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut.

Baca: Mendeteksi Gejala Awal Kehamilan

Senada dengan dokter Gulcin, dr. James Liu yang merupakan peneliti di Case Western Reserve University sekaligus sebagai anggota North American Menopause Society juga memaparkan bila selama masa kehamilan akan terjadi pergeseran kalsium dari ibu ke bayinya. Perempuan dapat memperoleh kembali kalsiumnya setelah masa menyusui selesai.

Makanya, jarak kehamilan yang terlalu cepat dianggap tidak cukup memberi waktu bagi perempuan untuk mengembalikan kekuatan tulang yang hilang.

Baca: 6 Alasan Kehamilan Kedua Tak Begitu Menyenangkan

Kehamilan dan merawat bayi menganggu kemampuan perempuan untuk meningkatkan massa tulangnya bahkan cenderung menurun. Perempuan yang jarak hamilnya terlalu dekat masih bisa memperbaiki keadaan tulangnya dengan mengonsumsi kalsium serta vitamin D yang cukup serta melakukan olahraga angkat beban,” jelas dr. Nanette Santoro, Kepala Kebidanan dan Ginekologi di University of Colorado School of Medicine di Denver.

Baca: Cara Efektif Cegah Osteoporosis Sejak Dini

Penting untuk diketahui, menerapkan jarak kehamilan yang agak lama tetap lebih baik karena dikhawatirkan memicu masalah penyakit lainnya selain osteoporosis.

Baca: Selain Osteoporosis, Wanita Juga Harus Waspadai Dermatoporosis

“Komplikasi lebih sedikit terjadi pada perempuan yang menunggu kehamilan selanjutnya, disarankan untuk menunggu paling tidak selama dua tahun,” tutup Santoro.

Gita Laras Widyaningrum/intisari-online.com/(Foxnews)

Baca artikel selengkapnya seputar ancaman osteoporosis bagi jarak kehamilan yang terlalu dekat di sini.