Setelah sembilan bulan dalam kandungan bersama-sama, sepasang bayi kembar berumur 3 bulan, Kenedi dan Kendal, sekarang berbagi sesuatu yang lain, yaitu diagnosis kanker memilukan yang sama-sama menyerang bayi mungil itu.
“Memiliki satu anak yang didiagnosis dengan kanker saja rasanya sudah hancur, tetapi ini kedua-duanya, benar-benar lebih berat. Ada banyak efek samping mengerikan dari kemoterapi, bukan itu saja, tapi dalam skema besar yang harus kita jalani dari hari ke hari. Kami sedang berusaha untuk menikmati setiap saat bersama mereka,” kata ibu dari bayi kembar yang menderita kanker sejak lahir ini kepada ABC News.
Breyfogle, dari Pierre, South Dakota, mengatakan, dua bulan setelah melahirkan Kenedi dan Kendal, ibu dari tiga anak itu melihat bintik-bintik aneh muncul pada kulit kedua anak perempuannya.
Baca: Menggemaskan! Bocah 2 Tahun Penyandang Down Syndrome Ini Jadi Model Populer
“Kami pikir itu gigitan serangga, tapi bukan. Para perawat mengatakan untuk menunggu seminggu lagi untuk melihat apakah itu hilang atau tidak. Kami lalu pergi ke dokter kulit dan di sana dilakukan biopsi. Lalu mereka menelepon, dan mengatakan hasil biopsi bahwa itu kanker ganas,” ceritanya.
Pada 17 Agustus, setelah biopsi sumsum tulang, Breyfogle menerima konfirmasi bahwa bayi kembarnya memiliki leukemia myeloid akut.
“Semua orang terus mengatakan ‘Saya tidak berpikir begitu. Tidak bisa itu’,” katanya lagi. “Memiliki dua, tentu saja menyedihkan, tapi kami harus melakukan langkah berikutnya karena kami perlu untuk melawan ini. Dokter mengatakan itu sangat jarang terjadi.”
Baca: Studi: Anak yang Suka Pilih-pilih Makanan Cenderung Emosional dan Mudah Stres!
Selanjutnya, Kenedi dan Kendal dirawat di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Dua hari kemudian, gadis-gadis kecil itu menerima putaran pertama kemoterapi.
“Ini sangat langka apalagi pada dua bayi kembar identik, setidaknya di Mayo Clinic, kami belum pernah melihatnya. Awal Agustus, mereka memiliki presentasi yang sangat tidak biasa dengan lesi. Ini disebut leukemia kutis dan itu berarti leukemia pada kulit. Kami hanya melihatnya sesekali pada anak-anak,” ujar Dr. Shakila Kahn, dari divisi pediatrik hematologi onkologi.
“Kami menegaskan hal itu dan mulai melakukan terapi pada mereka,” tambahnya. “Kami berharap mereka terus melakukannya dengan baik,” harap sang ibu.
Baca: Kena Penyakit Misterius, Wajah Pria Muda ini Tampak Seperti Kakek Berusia 80 Tahun
Meskipun perawatan mereka masih dalam jalan yang panjang ke depan, Breyfogle yakin bahwa kedua putrinya itu akan tetap kuat.
“Kenedi meski lahir lebih kecil, tapi dia tangguh,” katanya. “Ia sangat santai, sebaliknya dengan Kendal. Kami menyebutnya ‘celana pemarah’ karena ia memiliki tampilan pemarah, yang pasti membuat Anda tersenyum. Mereka benar-benar saling melengkapi,” tutupnya.