Maika, Mimpi Menjadi Perusahaan Kelas Dunia

By nova.id, Minggu, 8 November 2015 | 03:01 WIB
Maika, mimpi menjadi perusahaan kelas dunia. (nova.id)

Fokus pada Mimpi

Namun, usaha baru kami gagal. Beberapa bulan setelah pindah ke Lampung, kami akhirnya pulang ke Cimahi dalam kondisi nol dan memulai Maika dari bawah. Satu-satunya yang kami punya saat itu adalah semangat. Kami percaya, ketika bola jatuh dan menyentuh tingkat dasar, pasti bola itu akan naik. Tinggal tergantung kerasnya pantulan. Semakin keras memantul, semakin tinggi naiknya. Mungkin, itulah saatnya kami naik, karena kami sudah mentok di dasar ketika itu. Kami lalu fokus pada mimpi-mimpi kami.

Mimpi saya waktu itu adalah memiliki usaha keluarga agar keluarga kami bisa berkumpul. Kami tidak tersiksa dengan keadaan yang sulit itu, malah terasa nikmat menjalaninya. Buat kami, hidup adalah perjuangan. Maka, belanja perlengkapan dan kain menggunakan motor, kehujanan, dan cobaan lainnya adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Siapa sangka, bisnis yang berawal dari hobi ini kini bisa berkembang besar. Ketika usaha ini mulai terlihat hasilnya, kami merasa langkah pertama sudah berhasil dilalui.

Namun, visi misi kami jauh di atas itu. Bukan berarti kami tidak bersyukur. lo. Kami bersyukur banyak orang yang bisa menerima manfaat dari bisnis ini, baik secara langsung maupun tidak. Bisnis ini menjadi periuk nasi bagi banyak orang. Bahkan, keluarga kami pun sudah memiliki usaha sejenis dengan merk masing-masing, dengan menduplikasi langkah-langkah perusahaan kami. Kami tidak menganggap itu sebagai saingan. Rezeki, kan, tidak bisa tertukar. Semakin banyak kita berbuat sesuatu untuk orang lain, rezeki kita pasti ditambah.

Sebagai UKM, selain memperluas pangsa pasar dan mengembangkan produk, cita-cita kami berikutnya adalah menjadi world class company yang menguasai penjualan di Asia lalu sedunia. Tapi cita-cita itu tak ada artinya tanpa tindakan. Tahun ini, kami sempat mengundang seseorang dari yayasan dari Belanda yang dibiayai oleh negara itu dan perusahaan-perusahaan donaturnya.

Yayasan yang berisikan banyak pengusaha dan CEO kelas dunia ini konsisten membantu usaha-usaha kecil dan menengah, tapi harus melalui penelitian dulu. Kami menjalani couching secara rutin selama beberapa waktu. Menurut mereka, Maika sangat mungkin untuk mencapainya, baik dari sisi produk dan sistemnya. Yang perlu dilakukan hanya beberapa perbaikan dari sisi kemampuan mengelola dan mengembangkannya. Doakan agar cita-cita kami bisa tercapai, ya. (TAMAT)

Hasuna Daylailatu