Baca juga: Ini Dia Cita-cita Mahasiswa Berumur 14 Tahun Itu
Hasilnya, lanjut Kinanthi, dengan pemberian ekstrak kulit kakao selama lima minggu berturut- turut, ternyata ada penurunan terhadap kanker usus besar.
“Jadi aktivitas antikanker kolon dapat dilihat dari analisis jumlah sel goblet," sambungnya.
"Sehingga, kesimpulan kami ternyata ekstrak kulit buah kakao memiliki potensi aktivitas antikanker kolon, dengan memulihkan kembali sel goblet yang rusak akibat induksi dari senyawa karsinogen,” kata Kinanthi.
Atas penemuan tersebut, tim mahasiswa tersebut berhasil meraih medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu yang lalu.
Saat ini, menurut Kinanthi, timnya sedang melakukan penelitian formulasi lebih lanjut, agar ekstrak tersebut bisa dijadikan obat.
“Kami terus melakukan pengembangan, agar nantinya bisa lebih bisa maksimal lagi hasil penelitiannya,” ungkap dia.
Ahmad Winarno / Kompas.com