Tim mahasiswa Fakultas Mahasiswa Farmasi Universitas Jember, Jawa Timur, berhasil menciptakan ekstrak kulit buah kakao yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kanker usus besar.
Tim tersebut terdiri dari, Kinanthi Putri Rizki, Wahyu Wahidatur Rochmah, Nandan Gilang Cempaka dan Sugi Hartono.
“Ide tersebut berawal dari keprihatinan kami, di mana di Indonesia penderita kanker kolon atau kanker usus besar jumlahnya sangat tinggi,” ujar Ketua Tim, Kinanthi Putri Rizki, Kamis (5/11/2015).
Menurut Kinanthi, setelah dilakukan peneliitian, ternyata kanker usus besar bisa disembuhkan dengan senyawa pektin.
“Kami lalu terus mencari senyawa pectin ini ada di mana, ternyata ada di kulit buah kakao. Ternyata di Jember, kan banyak buah kakao ini,” ungkapnya.
Selama ini, buah kakao hanya dimanfaatkan bijinya saja. Sementara kulitnya dibuang begitu saja, atau hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak.
“Kan eman, ternyata ada manfaat besar dari ekstrak kulit kakao ini, akhirnya kita kemudian cari buah kakao,” kata mahasiswi semester tujuh ini.
Baca juga: Kisah Hidup Bayu, Mahasiswa yang Jadi Tukang Sol Sepatu demi Biaya Kuliah
Dibutuhkan waktu penelitian selama lima bulan, untuk membuat dan mengujicobakan ekstrak kulit kakao tersebut.
“Kami memulai penelitian sejak Bulan Februari hingga Bulan Juli, sekitar lima bulan lah lamanya,” ujar Kinanthi.
Ekstrak kulit kakao tersebut, sudah diujicobakan terhadap hewan tikus. “Kami buat agar tikus terkena penyakit kanker usus besar," kata dia.
"Setelah itu, kami kemudian memberikan ekstrak kulit kakao yang mengandung senyawa pectin itu kepada tikus yang positif terkena kanker usus besar dengan stadium 3-4. Kami berikan dengan cara injeksi melalui mulut,” ungkap Kinanthi.
Baca juga: Ini Dia Cita-cita Mahasiswa Berumur 14 Tahun Itu
Hasilnya, lanjut Kinanthi, dengan pemberian ekstrak kulit kakao selama lima minggu berturut- turut, ternyata ada penurunan terhadap kanker usus besar.
“Jadi aktivitas antikanker kolon dapat dilihat dari analisis jumlah sel goblet," sambungnya.
"Sehingga, kesimpulan kami ternyata ekstrak kulit buah kakao memiliki potensi aktivitas antikanker kolon, dengan memulihkan kembali sel goblet yang rusak akibat induksi dari senyawa karsinogen,” kata Kinanthi.
Atas penemuan tersebut, tim mahasiswa tersebut berhasil meraih medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu yang lalu.
Saat ini, menurut Kinanthi, timnya sedang melakukan penelitian formulasi lebih lanjut, agar ekstrak tersebut bisa dijadikan obat.
“Kami terus melakukan pengembangan, agar nantinya bisa lebih bisa maksimal lagi hasil penelitiannya,” ungkap dia.
Ahmad Winarno / Kompas.com