Grup chatting Ikatan Dokter Indonesia (IDI) daerah Kalimantan Timur sempat menyiarkan kabar tentang kondisi dokter muda Andra atau Dionisius Giri Samudera sebelum meninggal dunia.
Seperti yang telah diberitakan, Andra—demikian dia biasa disapa—meninggal dalam tugasnya di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Rabu (11/11/2015) pukul 18.00 Wita.
Informasi ini disampaikan Melanie Yosefin, teman SD Andra, Kamis (12/11/2015) siang.
"Informasi itu dari tim IDI. Kebetulan kami punya Line group SD sendiri. Beberapa dari kami ada yang menjadi dokter," kata Melanie.
Isi percakapan di grup IDI tersebut menunjukkan detik-detik sebelum Andra meninggal dunia.
Pada hari Rabu kemarin, pukul 12.00 Wita, ada yang menginformasikan bahwa Andra, magang di RSUD Cendrawasih, Dobo, mengalami penurunan kesadaran.
Saat itu juga, Andra sudah harus dievakuasi dan dirawat di pusat pelayanan kesehatan lanjutan.
Baca juga: Pesawat Tak Ada, Jenazah Dokter Muda Ini Terpaksa Diangkut Dengan Kapal Laut
Upaya untuk mengevakuasi dr Andra terkendala berbagai hal. Berdasarkan perkembangan terakhir di grup IDI, pada pukul 16.00 Wita, semua sarana transportasi sudah siap.
Namun, karena kondisinya, dr Andra saat itu sudah tidak memungkinkan untuk dipindahkan.
Bantuan sarana transportasi juga telah disediakan oleh pemerintah setempat. Adapun penyakit yang diidap dr Andra, menurut diagnosis sementara, adalah encephalitis viral dd morbili atau demam yang ditambah penurunan kadar trombosit.
Saat itu, ada dua dokter spesialis di Dobo ikut menangani Andra. Hingga pukul 17.00 Wita, pihak rumah sakit sudah mendesak agar Andra segera dirujuk ke tempat lain.