Seperti yang direncanakan, para supir Gojek menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT Gojek Indonesia di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).
Namun, tak seperti yang diprediksi, aksi hanya diikuti sekitar belasan pengeamudi. Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Aksi ini untuk memprotes kebijakan pemotongan sebesar Rp 40.000 terhadap honor supir.
Manajemen diketahui melakukan pemotongan untuk biaya seragam, jaket dan atribut. Para pengemudi menilai tindakan tersebut telah melanggar kesepakatan.
Baca juga: Supir Gojek Sebut Manajemen Lakukan Penipuan
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa serta sejumlah poster. Di antaranya bertuliskan "Go-Jek seruput nyawa drivernya sedikit demi sedikit", "banyak maling nih di kantor, dan "Go-Jek karya anak bandit".
Aksi unjuk rasa dikawal puluhan polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan.
Pada sekitar pukul 10.20 WIB, manajemen meminta perwakilan pengunjuk rasa masuk dan berdialog di dalam kantor.
Sampai berita ini diturunkan, pertemuan tertutup itu masih berlangsung.
Dia tamanan SMP. Dari penelusuran polisi, diketahui, Yt masuk ke Batam pada Juli 2015.
Baca juga: Gojek Ditolak Pengojek Konvensional, Ini Alasannya
Edi menambahkan, untuk mengungkap kasus ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pasalnya, mucikari yang bernama Ahmad Zainal selama ini menyamar dengan nama Dikki.
Ahmad Zainal alias Dikki adalah warga Melcem, Batu Ampar, Batam.
Alsadad Rudi / Kompas.com