Luar Biasa! Ini Dia Keajaiban ASI yang Belum Pernah Anda Tahu

By nova.id, Senin, 16 November 2015 | 05:11 WIB
Menyusui ternyata bisa jadi kontrasepsi alami, lo! (nova.id)

Tak diragukan lagi, ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik untuk bayi. Maka tak heran, manfaat dari ASI eksklusif yang diberikan pada bayi usia 0-6 bulan ini tak tergantikan oleh apapun.

Keajaiban ASI yang tak tergantikan juga tersimpan di kolostrum. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan atau jernih yang diproduksi pada hari-hari pertama persalinan.

Pentingnya Kolostrum untuk Bayi

Produksi kolostrum memang hanya sedikit, sebab disesuaikan dengan kebutuhan jabang bayi yang ukuran lambungnya masih sebesar kelereng.

Meski jumlahnya hanya sedikit, kandungan kolostrum memiliki banyak manfaat. Apa saja manfaat kolostrum? Di antaranya kolostrum lebih banyak mengandung antibodi, sel darah putih pembangun sistem kekebalan, dan asam lemak rendah kolesterol berantai panjang.

Kolostrum juga mengandung vitamin K yang sangat cukup untuk menghindarkan bayi dari perdarahan, serta mengandung faktor pertumbuhan dan lebih kaya vitamin, terutama vitamin A, daripada ASI matang.

Selain itu, kandungan protein antiinfektif pada kolostrum 3 kali lebih banyak ketimbang kandungan pada ASI matang. Protein antiinfektif dan sel darah putih yang terkandung di dalam kolostrum merupakan imunisasi pertama terhadap penyakit yang dihadapi bayi setelah dilahirkan. Kolostrum juga membantu mencegah infeksi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan sepsis dan risiko kematian.

Tak hanya itu, kolostrum memiliki efek pencahar ringan yang membantu membersihkan usus bayi dari meconium (tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman).  Pembersihan akibat efek pencahar tersebut juga membantu membersihkan bilirubin dari usus sehingga dapat mencegah terjadinya bayi kuning (jaundice).

Perkembangan usus bayi yang belum matang pun terbantu oleh kolostrum. Alhasil, bayi terhindar dari infeksi, alergi, dan intoleransi terhadap makanan lain. ­Tak kalah penting, memberikan kolostrum pada awal menyusui akan membentuk bonding antara ibu dan bayinya.

Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi

Dalam jurnal The American Academy of Pediatrics 2012 disebutkan, menyusui bayi secara eksklusif menurunkan 63 persen risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 77 persen risiko radang telinga (otitis media), 42 persen risiko alergi (dermatitis atopik), 64 persen risiko infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis), 24 persen risiko kegemukan (obesitas), 30 persen risiko terkena penyakit gula (diabetes) dan 20 persen risiko terkena kanker (Leukimia).

Sementara bagi ibu, menyusui dapat mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan, mengurangi risiko anemia, kanker payudara, kanker indung telur, dan kanker rahim. Ibu yang menyusui juga menurunkan risiko osteoporosis dan berat badan berlebih.

Namun yang perlu diperhatikan, ibu menyusui sangat membutuhkan dukungan dari keluarga, terutama suami. Sebuah penelitian pada 115 ibu yang memiliki pengetahuan tentang ASI pada Journal Clinical Pediatrics 1994 menyebutkan, keberhasilan menyusui terdapat pada 98,1% kelompok yang suaminya mengetahui tentang ASI.

Menyusui Sebagai Kontrasepsi Alami?

Selain manfaat menyusui yang sungguh tak ternilai itu, banyak pula ibu yang menerapkan manfaat menyusui sebagai alat kontrasepsi alami. Memang, tidak menjamin dengan menyusui ibu bisa 100 persen terhindar dari kehamilan berikutnya. Toh, tak sedikit kehamilan yang terjadi saat ibu masih aktif menyusui, kan?

Ternyata ada faktor yang harus diperhatikan bila ibu menggunakan ASI sebagai alat kontrasepsi, terutama faktor frekuensi ibu memberikan ASI.

Ibu yang menjadikan menyusui sebagai alat kontrasepsi harus aktif menyusui setidaknya satu jam dalam satu hari. Misalnya sekali menyusui 10 menit, artinya paling tidak sehari 6 kali menyusui.

Pasalnya, dengan rutin dan sering menyusui bayi, maka otak kecil ibu memproduksi lebih banyak hormon prolaktin yang mampu menekan masa subur (ovulasi) dan membuat ibu menyusui menjadi tidak subur. 

Tidak untuk Panjang

Namun seiring pertumbuhan usia anak dan aktivitas ibu, frekuensi menyusui biasanya akan berkurang. Nah, bagaimana metode kontrasepsi untuk para ibu yang masih menyusui, namun tidak lagi memberikan ASI eksklusif sehingga frekuensi menyusuinya tak lagi sering?

Metode kontrasepsi jangka panjang bisa menjadi pilihan yang tepat dan aman. Dengan demikian, sang ibu bisa merasa lebih tenang merencanakan kehamilan berikutnya, buah hati pun bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.

IUD TCu 380A: Sekali Pasang, Bebas Urusan KB Selama 10 Tahun

Setelah frekuensi menyusui berkurang, terlalu berisiko bila Anda masih menggantungkan kontrasepsi pada ASI. Anda sebaiknya mulai memikirkan kontrasepsi jangka panjang yang bisa diandalkan.

IUD TCu 380A dari Andalan hadir sebagai solusi kontrasepsi jangka panjang yang aman dan nyaman bagi para ibu. Kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen apabila dipasang sesuai dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.

IUD Andalan TCu 380A terbuat dari komposisi batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas kurang lebih 380 mm2.

Mekanisme kerja kontrasepsi IUD Andalan TCu 380A, dengan mencegah pelepasan sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu, mengurangi mobilitas sperma agar tidak dapat membuahi sel telur, serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim.

6 keunggulan alat kontrasepsi IUD Andalan TCu 380A:                                   

1. Efisien, karena hanya sekali pemakaian yang dibantu tenaga medis.

2. Ini adalah pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping.

3. Efektif cegah kehamilan selama 10 tahun.

4. Cepat mengembalikan kesuburan sehingga dapat segera hamil jika diinginkan.

5. Tidak memengaruhi produksi dan kualitas ASI.

6. Efektif mencegah kehamilan ektopik.

Efek Samping kontrasepsi IUD Andalan TCu 380A:

Secara umum, efek samping yang timbul pada kontrasepsi ini tidak akan bersifat permanen. Efek samping hanya akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD.

Efek samping yang bersifat sementara tersebut, antara lain:

1. Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian.

2. Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin.

3. Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV/AIDS.

Pesan untuk Pengguna IUD Andalan TCu 380A

Nah, agar kenyamanan dan keamanan penggunaan IUD Andalan TCu 380A berlangsung optimal, ada beberapa hal penting yang wajib diketahui pengguna:

1. Dianjurkan untuk memeriksakan kondisi IUD Anda sekali dalam setahun ke dokter/bidan.

2. Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih.

3. IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar.

4. Kapan saja bisa dipasang, tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang hamil.

5. IUD Andalan TCu 380A, solusi kontrasepsi jangka panjang yang aman, nyaman, dan berkualitas!

Ingin tahu lebih banyak tentang penggunaan tepat alat kontrasepsi jangka panjang sehingga tetap nyaman dan aman? Kunjungi website www.tundakehamilan.com untuk informasi lebih lanjut.