Tren Restoran Sehat, Berburu Sehat Sambil Makan Lezat

By Dok Grid, Sabtu, 12 Desember 2015 | 03:52 WIB
Numi Center, konsep clean eating. (nova.id)

“Saya sadar tidak bisa mengubah mereka secara langsung. Kalau terbiasa makan daging di rumah, dengan makan daging di sini mereka akan merasa ternyata makan daging dalam jumlah sedikit juga sudah enak.”

Jadi, imbuhnya, orang bisa beralih ke pola makan yang lebih sehat secara pelahan. Bila dilihat dari skala sehatnya menu yang ditawarkan, Rika menyebut Numi berada di tengah-tengah. “Sehingga, bisa lebih banyak merangkul orang, baik yang baru mau mulai atau sudah menjalankan pola makan sehat. Makanya, tagline kami adalah creating balance. Kalau tiap hari makan steak, ya enggak sehat. Tapi kalau seminggu sekali tidak apa-apa. Sebetulnya, banyak yang sudah tahu bagaimana seharusnya makan sehat dilakukan. Namun, praktiknya sangat sulit.

Ditambah lagi, sayur yang dimasak biasanya itu-itu saja, sehingga mudah bosan.”

Ia menambahkan, kliniknya juga menyediakan program slimming yang berbasis nutrisi dan modifikasi gaya hidup. Di program ini, pasien akan mendapat konsultasi nutrisi. Bila hanya pola makan pasien saja yang kacau, Rika akan mengubah pola makan dengan pemberian nutrisi yang benar. Namun, bila mindset pasien perlu dibantu, Rika akan memberikan hipnoterapi. Ia memang sengaja mendalami ilmu hipnoterapi untuk membantu pasiennya.  

Kehidupan Tak Pernah Berakhir Sesi Kesaksian Dan Talkshow

Nama restoran di Jl. Pajajaran Bandung ini cukup unik dan biasa disebut restoran Kehidupan. Lengkapnya, Kehidupan Tak Pernah Berakhir. Diberi nama seperti ini, menurut Andrea Suwandi, Wakil Manager, karena setelah meninggal, hidup memang masih terus berlangsung. Kehidupan merupakan restoran yang menyajikan menu vegetarian murni untuk para vegan. Tidak ada menu olahan hewan maupun turunannya, termasuk susu dan telur di sini. Bahan bakunya menggunakan bahan lokal maupun impor.

Setiap bahan baku yang dibutuhkan diseleksi ketat sesuai daftar yang tertera dalam ketentuan International Vegetarian Society. “Setiap komposisinya diperiksa. Kalau ada yang mengandung produk hewani, kami tidak memakainya demi menjaga kemurnian vegannya,” ujar Andrea.

Vegetarian sendiri, menurutnya, dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu lakto vegetarian, lacto ovo vegetarian, dan vegan. Yang termasuk dalam acto vegetarian adalah orang-orang yang hanya makan sayuran tapi masih minum susu. Kedua, lacto ovo vegetarian, yaitu vegetarian yang masih mengonsumsi susu dan telur. Terakhir adalah vegan, yaitu vegetarian murni karena tidak mengonsumsi produk hewani.

Soal menu, restoran berkapasitas 150 orang ini menyediakan menu bawah dan menu atas. Yang termasuk dalam menu bawah antara lain sayur-sayuran, perkedel jagung, bakwan, jamur krispi, kentang balado, tahu, tempe, bayam, sawi asin, lodeh labu, dan sebagainya. Total, ada 18 jenis sayur dalam menu bawah.

Secara berkala, jenis sayur yang disediakan diganti agar pengunjung tidak bosan bersantap di restoran yang berdiri pada 2012 ini. Sedangkan menu atas berfungsi untuk menjembatani pemakan daging untuk mengonsumsi makanan nabati. Menu atas merupakan lauk berbahan baku nabati dari kedelai, kembang tahu, rumput laut, jamur, dan sedikit tepung, diolah sedemikian rupa sehingga pengunjung merasa seperti menyantap daging.

Menu atas terdiri dari sembilan macam, yaitu sate (terbuat dari jamur dan kedelai), rendang (jamur), muton lada hitam, tempura udang (dari tepung), sarden (kembang tahu, rumput laut, dan kedelai yang dipadatkan), ikan bumbu gulai (kedelai, rumput laut, dan kembang tahu yang dikukus), chicken barbeque (jamur dan kedelai), chicken roll(kembang tahu, kedelai, dan rumput laut), serta lainnya.

Di Kehidupan, lanjut Andrea, pembeli bisa memilih beragam menu atas dan menu bawah dalam paket hemat. Paket yang terjangkau oleh semua kalangan ini harganya Rp8.000, terdiri dari seporsi nasi dan empat macam sayur. Bila ingin ditambahi menu atas, harga menjadi sedikit lebih mahal. Harga menu atas yang termurah adalah sate Rp5.500 dan paling mahal rendang Rp7.000. “Kami sengaja menyediakan menu dengan harga murah agar orang beralih ke makanan nabati,” ujar pria kalem ini.