12 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Masih Wajar atau Sinyal Serius?

By , Kamis, 11 Februari 2016 | 05:37 WIB
Hormon tidak seimbang bisa jadi hanya fase, bisa juga pertanda serius. (Nova)

Perut kerap terasa tak nyaman, suasana hati mudah berubah, atau sering merasa tubuh tidak fit? Bisa jadi, Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.

Hormon adalah bahan kimia dalam tubuh yang berdampak pada berjalannya fungsi sel dan organ tubuh. Sebenarnya, perubahan hormon bisa jadi normal bila berlangsung sebelum atau selama siklus haid, saat hamil, atau memasuki masa menopause.

Tapi, hormon tidak seimbang juga bisa disebabkan oleh konsumsi beberapa obat atau gangguan kesehatan dalam tubuh yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon.

BACA: 10 Cara Memproduksi Hormon Bahagia

Apa saja tanda hormon tidak seimbang? Simak 14 tanda Anda mengalami ketidakseimbangan hormon, seperti dilansir WebMD.

1. Siklus haid tidak teratur

Periode siklus haid perempuan dari bulan pertama ke bulan selanjutnya berlangsung antara 21 – 35 hari. Jika Anda tidak memiliki siklus yang sama setiap bulan atau justru terlambat haid hingga hitungan bulan padahal belum memasuki masa menopause, bisa jadi Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.

Kondisi tersebut bisa saja karena Anda memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, misalnya estrogen dan progesteron. Jika Anda berada di usia 40 – 50, memang mungkin saja hal tersebut dikarenakan gejala pramenopause .

Tapi perlu disadari, siklus haid bulanan yang tidak teratur bisa jadi gejala dari masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Jika Anda mengalami tidak haid hingga hitungan bulan padahal tidak hamil, sebaiknya kunjungi dokter.

BACA: Kenali Perubahan Tubuh Selama 4 Fase Menstruasi

2. Mengalami Gangguan Tidur

Jika Anda mengalami gangguan tidur, ketidakseimbangan hormon bisa jadi penyebabnya.

Progesteron, hormon yang dilepaskan oleh ovarium Anda, seharusnya bisa menangkap rasa kantuk. Jika tingkat hormon ini lebih rendah dari biasanya, maka Anda akan mengalami kesulitan tidur.

Kadar estrogen yang rendah juga dapat memicu hot flashes dan berkeringat di malam hari, yang lebih lanjut bisa menyebabkan Anda terbangun dan sulit tidur kembali.

3. Jerawat Kronis

Jerawat menjelang periode haid adalah normal. Pasalnya, saat itu memang ada perubahan  hormon dalam tubuh. Tapi bila jerawat kronis yang tak kunjung hilang bisa jadi merupakan pertanda Anda mengalami hormon tak seimbang.

Kelebihan kadar androgen (hormon “laki-laki” yang dimiliki yang laki-laki dan perempuan) dapat menyebabkan kelenjar minyak Anda bekerja terlalu keras. Androgen juga mempengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut Anda. Kedua hal ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

4. Keluhan Perut

Usus Anda dilapisi sel kecil yang disebut reseptor. Sel tersebut berfungsi untuk merespon estrogen dan progesteron.

Ketika hormon ini lebih tinggi atau lebih rendah dari biasanya, Anda akan merasa ada perubahan dalam cara mencerna makanan. Perubahan tingkat kedua hormon itulah penyebab diare, sakit perut, kembung, dan mual sering muncul bila Anda akan memasuki masa menstruasi.

Nah, jika Anda sering mengalami sakit pencernaan, terlebih bila ditambah munculnya jerawat dan mudah lelah meski sedang tak memasuki periode haid, bisa jadi disebabkan ketidakseimbangan hormon.

5. Sakit Kepala

Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala, salah satunya hormon tidak seimbang. Khususnya untuk perempuan, kadar estrogen sangat berpengaruh pada kondisi ini.

BACA: Apa Reaksi Tubuh Saat Sakit Kepala?

Itulah juga yang menjadi penyebab sakit kepala sering terasa ketika Anda memasuki periode haid. Pasalnya saat itu, kadar estrogen dalam tubuh akan menurun.

Sakit kepala yang terjadi regular atau pada siklus yang sama, bisa jadi pertanda kadar hormon Anda sedang berubah.